
LAPAR DAN HAUS AKAN FIRMAN TUHAN
Amos 8:4-12

…bukan kelaparan akan makanan dan bukan kehausan akan air, melainkan untuk mendengarkan firman TUHAN.
(Amos 8:11)
Saat rezim Komunis mengendalikan Tiongkok selama Revolusi Kebudayaan (1966–1976), praktik keagamaan publik dilarang dan ibadah umat Kristen berubah menjadi pertemuan tersembunyi. Selama periode 1950-1970-an, umat Kristen yang masih bertahan di desa-desa menyiasati hal ini. Mereka membagi Alkitab lembar demi lembar kepada setiap anggota jemaat untuk disimpan di tempat- tempat tersembunyi di rumah mereka. Saat mereka mengadakan pertemuan ibadah di rumah salah seorang jemaat, lembaran-lembaran Alkitab itu digulung sekecil mungkin dan diselipkan ke dalam lipatan-lipatan jahitan pakaian mereka. Kerinduan mereka untuk tetap bisa membaca dan mendengarkan firman Tuhan membuat mereka berani mengambil risiko yang besar.
Nabi Amos menyatakan nubuatnya tentang hukuman bagi Bangsa Israel atas perbuatan mereka yang begitu jahat di mata TUHAN. Karena kejahatan yang mereka perbuat, TUHAN akan menghukum dengan kehidupan yang penuh ratapan dan Ia tidak akan memperdengarkan suara-Nya lagi kepada mereka. Sekalipun mereka mencari-cari, mereka tidak akan bisa mendengar firman-Nya karena Allah meninggalkan mereka. Pada suatu masa, mereka akan merasa lapar dan haus akan firman TUHAN. Rasa lapar dan haus akan firman TUHAN tidak bisa digantikan hal apa pun yang dunia tawarkan.
Youth, berbeda dengan kisah di Tiongkok, kita di sini dapat dengan leluasa membaca dan mendengarkan firman Tuhan. Syukurilah dan gunakan kesempatan ini dengan baik. Ketika saat ini Allah masih bersedia berbicara pada kita melalui firman-Nya, dengarkanlah dan perhatikanlah, agar kita semakin mengerti kehendak-Nya. Jadilah orang yang lapar dan haus akan firman Tuhan. (EDP)
1. Mengapa pada suatu masa umat TUHAN haus dan laparakan kebenaran?
2. Bagaimana caramu memahami firman Tuhan?
Pokok Doa: Hidup dalam tuntunan firman Tuhan.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama