Kejadian 25:19-28

Ishak sayang kepada Esau, sebab ia suka makan daging buruan, tetapi Ribka sayang kepada Yakub.

(Kejadian 25:28)

Salah satu hal yang paling sering dikeluhkan anak muda adalah mengenai orangtua yang sering membanding-bandingkan anak yang satu dengan yang lainnya. Misalnya melalui kata-kata demikian, “Kamu itu kerjanya kok cuma foto- foto. Kakak kamu itu tuh, kerja di perusahaan asing.” Atau, “Kamu ini membantah saja kalau diomongin. Beda sama adik kamu, yang nurut sama orangtua.” Pembandingan yang dilakukan oleh orangtua dapat menjatuhkan rasa berharga dalam diri seorang anak. Selain menunjukkan bahwa orangtua lebih mengistimewakan anak yang satu daripada yang lainnya, pembandingan juga berpotensi merusak relasi seorang anak dengan saudaranya.

Keluarga Ishak dan Ribka ternyata tidak luput dari kesalahan ini. Kedua orangtua ini memiliki anak kesayangannya masing-masing. Ishak lebih sayang kepada Esau, sementara Ribka lebih sayang kepada Yakub (ay. 28). Memang tidak terlihat apakah Ishak atau Ribka membandingkan kedua anak mereka. Namun, tindakan pilih kasih yang dilakukan oleh Ishak dan Ribka kepada kedua anak mereka sangat berpengaruh pada rusaknya hubungan persaudaraan mereka. Permusuhan antara Esau dan Yakub berlangsung selama puluhan tahun, meskipun pada akhirnya kedua saudara ini dapat berdamai kembali (bnd. Kej. 33).

Youth, mungkin kamu pernah merasa dibandingkan dengan saudaramu. Entah orangtuamu lebih mengistimewakan saudaramu atau lebih mengistimewakan kamu. Namun, jangan sampai pengalaman itu merusak relasimu dengan saudaramu. Yang terpenting, ketika nanti kamu sudah berkeluarga, kamu harus mengasihi anak-anakmu dengan tulus dan tidak pilih kasih. (TWN)

1. Mengapa Ishak lebih menyayangi Esau daripada Yakub?
2. Bagaimana seharusnya kasih orangtua kepada anak-anaknya?

Pokok Doa: Komitmen untuk mengasihi tanpa pilih kasih.