
MENYESAL DALAM KETULUSAN
Bacaan: Mazmur 51:1-10

Sesungguhnya, Engkau berkenan akan ketulusan hati, dan dengan diam-diam Engkau memberitahukan hikmat kepadaku. (Mazmur 51:8)
Opa Ben bermain bola di depan rumah anaknya yang berada di taman kompleks perumahan. Ia bermain bersama cucunya, Janet dan Mike. Maklumlah, Opa Ben memang mantan pemain klub bola Persema Malang. Tiba-tiba, tendangan Opa Ben yang cukup keras mengenai jendela kaca rumah tetangga Janet dan Mike. Betapa malunya Opa Ben! Ia sempat berpikir untuk meminta maaf atas perbuatan cucunya. Namun, Opa Ben ingat bahwa dialah yang bersalah. Di depan pintu rumah tetangga anaknya, Opa Ben mengakui perbuatannya dan meminta maaf kepada tetangga anaknya itu.
Bacaan kita hari ini adalah tentang pengakuan Daud kepada TUHAN atas dosa yang ia lakukan terhadap Batsyeba dan suaminya, Uria. Daud berpikir bahwa tidak ada orang yang tahu. Ternyata, TUHAN tahu. Daud tersungkur di hadapan TUHAN dan mengakui kesalahannya dengan tulus. Hikmat TUHAN menuntunnya, sehingga ia sadar dan memohon pengampunan- Nya.
Sahabat Senior, kita tidak luput dari kesalahan dan dosa. Tuhan menghendaki agar kita mengakui dan menyesalinya dengan tulus. Artinya, tidak mencari-cari pembenaran atau alasan agar tidak disalahkan karena malu atau takut kehilangan penghargaan dari orang lain. Marilah kita mengakui dan menyesali kesalahan kita dengan tulus, agar hikmat-Nya menerangi jalan hidup kita.
DOA:
Bapa, ampunilah kami dengan kasih-Mu. Kami mau tulus menyesali semua kesalahan dan dosa kami, supaya hikmat-Mu tetap menuntun jalan hidup kami. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 75.000,-/tahun
Rp. 12.500,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama