Bacaan: Wahyu 3:14-22

Siapa yang Kukasihi, ia Kutegur dan Kuhajar. Sebab itu, bersungguh-sungguhlah dan bertobatlah!

(Wahyu 3:19)

Seorang tukang bangunan sedang bekerja di lantai lima sebuah gedung. Ia bekerja dengan cekatan dan serius sehingga tidak menyadari bahwa ia sudah berada di posisi dekat jendela yang terbuka. Seorang temannya di lantai enam melihat bahwa ia berada dalam bahaya. Sang teman melemparinya dengan berbagai benda yang ada di sekitarnya, termasuk kayu dan batu. Si tukang bangunan merasa marah kepada temannya dan berkata, “Mengapa kamu melempari aku?” Si teman menjawab, “Supaya kamu tersadar dan tidak jatuh dari jendela.”

Sahabat Senior, dalam hidup ini terkadang kita mengalami kesusahan, kesulitan, rintangan, hambatan, serta masalah. Ombak dan badai kehidupan datang silih berganti. Menariknya, situasi itu sering kali membuat kita berpikir bahwa Tuhan jauh dan sedang menghukum kita. Bacaan kita hari ini menjelaskan bahwa hajaran dan teguran dari Tuhan justru merupakan wujud kasih setia-Nya kepada kita.

Sebagai anak Tuhan, kita harus percaya bahwa kasih setia-Nya tidak pernah berubah meskipun kita berada dalam berbagai kesulitan. Tuhan tidak pernah meninggalkan kita dalam kesusahan. Ajaibnya, justru terkadang kesulitan dan masalah akan membuat otot-otot iman kita semakin tebal dan kuat. Marilah kita belajar untuk semakin percaya bahwa semua kesulitan dan masalah pasti mendatangkan kebaikan di dalam Dia.

DOA:

Tuhan Yesus, terima kasih untuk kesetiaan-Mu dalam hidup kami. Sekarang kami mau melihat kesulitan dan masalah sebagai kesempatan untuk menikmati pertumbuhan iman dalam kasih-Mu. Amin.