
DUKUNGAN KELUARGA
Keluaran 18:1-12

Ia mengirim pesan kepada Musa, “Aku, mertuamu Yitro, dengan istrimu beserta kedua anaknya datang kepadamu.”
(Keluaran 18:6)
Andi menerima panggilan pelayanan dari gerejanya untuk menjadi penatua jemaat. Hal ini adalah pengalaman baru baginya. Sebagai seorang aktivis gereja, tidak heran jika beberapa anggota jemaat mengusulkan namanya kepada Majelis Jemaat. Namun, Andi tidak langsung memberikan jawaban. Ia terlebih dahulu berdoa dan berdiskusi dengan istri serta anak-anaknya. Rina, istrinya, memberikan dukungan dan pandangan yang menguatkan Andi untuk menerima tanggung jawab tersebut.
Ketika Musa dipanggil Allah untuk memimpin umat Israel keluar dari Mesir, ia sudah menikah dengan Zipora, putri Yitro, sang imam. Dalam perjalanannya ke Mesir, Musa menitipkan Zipora dan kedua anaknya kepada Yitro (Kel. 18:2). Meskipun berat, Zipora memahami bahwa tugas Musa adalah tanggung jawab besar. Ia rela berpisah sementara demi kelancaran tugas Musa. Ketika mendengar keberhasilan Musa, Yitro, bersama Zipora dan kedua cucunya, mengunjungi Musa. Yitro turut bersukacita dan memberikan persembahan syukur kepada Allah (Kel. 18:12).
Tidak bisa dipungkiri, keberadaan keluarga turut mendukung pekerjaan dan pelayanan seseorang, bahkan menjadi energi bagi setiap karya yang dilakukan. Karena itu, kita perlu mensyukuri keberadaan keluarga. Tantangan kita pada masa kini adalah kesibukan dalam pekerjaan. Kita perlu meluangkan waktu untuk memberi diri bagi keluarga.
REFLEKSI:
Keluarga ibarat bahan bakar yang memberi energi untuk tekun berkarya.
Kel. 18:1-12; Mzm. 119:97-104; Kol. 1:27-2:7
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama