Bilangan 27:12-23

Sesudah engkau memandangnya, engkau pun akan dikumpulkan dengan kaum leluhurmu, sama seperti Harun, abangmu.

(Bilangan 27:13)

 

 

 

Mutu atau kualitas adalah keniscayaan. Setiap orang menginginkan barang-barang yang bermutu. Itu sebabnya ada kendali mutu untuk memastikan setiap barang sudah sesuai standar. Ada merek-merek yang jadi jaminan mutu. Ada juga yang diharapkan orang punya mutu yang baik selain barang: pemimpin!

 

Musa, dalam segala keterbatasannya adalah satu di antara pemimpin yang bermutu. Di ujung kehidupannya, Musa dipanggil TUHAN untuk naik ke Gunung Abarim. Dari puncak gunung itu TUHAN memperlihatkan kepada Musa negeri yang akan diberikan-Nya kepada Bangsa Israel. Namun Musa tidak akan pernah masuk ke negeri itu. Setelah memimpin umat Israel keluar dari Mesir selama kurang lebih 40 tahun melintasi padang gurun, Musa harus menerima kenyataan pahit: tidak menikmati negeri yang dijanjikan. Ia hanya bisa memandang dari kejauhan. Namun Musa menerima. Alih-alih marah atau protes atas putusan TUHAN, ia memohon agar ada pemimpin yang baru untuk menggantikannya. Ia masih memikirkan kebaikan bagi umat Israel. Mereka membutuhkan seorang pemimpin agar tak seperti domba tanpa gembala.

 

Youth, setiap orang sejatinya adalah pemimpin. Paling tidak ia harus menjadi pemimpin bagi dirinya sendiri. Seseorang tak mungkin menjadi pemimpin atas orang lain bila ia tak mampu menjadi pemimpin bagi dirinya sendiri. Bila seseorang menjadi pemimpin bagi orang lain, ia harus memiliki mutu sebagai pemimpin yang baik. Satu di antara banyak karakter pemimpin yang baik adalah kesediaan untuk selalu memikirkan mereka yang dipimpinnya. Apakah kamu memiliki mutu sebagai pemimpin?

 

 

1. Mengapa Musa menerima pada putusan Tuhan yang tidakmengizinkannya masuk ke Tanah Kanaan?
2. Mutu apa saja yang kamu miliki dan bagaimana kamumenggunakannya?

 

 

Pokok Doa: Agar dapat menjadi pemimpin yang bermutu