Bacaan: Mazmur 1

Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, tidak pernah layu daunnya; apa saja yang dilakukannya berhasil.

(Mazmur 1:3)

Apakah akibatnya apabila pohon ditanam jauh dari aliran air? Pohon itu mungkin akan layu, tidak tumbuh dengan subur, tidak dapat berbuah dengan baik, dan mungkin akan mati karena kekeringan. Sebaliknya, pohon yang ditanam di tepi aliran air akan tumbuh dengan subur, menghasilkan buah pada musimnya, dan akan selalu segar sepanjang tahun.

Begitulah pemazmur menggambarkan orang benar. Aliran air itu adalah Taurat Tuhan, yakni cara hidup benar yang dipimpin oleh firman Allah. Yang menarik adalah gambaran yang dipakai pemazmur adalah “pohon yang ditanam di tepi aliran air”, dan bukan “pohon yang tumbuh di tepi aliran air”. Kata ditanam, menunjukkan adanya unsur kesengajaan. Itu adalah sebuah pilihan sikap. Ia tidak tumbuh di sana sejak awal di mana segala kebutuhannya sudah tersedia.

Sahabat Senior, tidak ada alasan bagi kita untuk mengatakan bahwa kita tidak berbuah karena hidup kita terlalu berat, atau karena kita kekurangan ini dan itu. Sebab untuk menjadi orang benar, itu adalah pilihan kita sendiri. Kita yang memilih dengan siapa kita duduk dan bergaul, di mana kita berjalan, serta apakah kita menolak atau menerima nasihat orang fasik. Kita yang memilih di mana kita akan menanam pohon kehidupan kita, apakah dekat dengan Tuhan, ataukah di jalan orang berdosa yang jauh dari firman Tuhan.

DOA:

Ya Tuhan, kami ingin hidup seperti pohon di tepi aliran air. Kami ingin hidup di jalan orang benar yang menjadikan firman-Mu sebagai sumber kehidupan kami. Amin.