Kisah Para Rasul 13:26-34

Kami sekarang memberitakan kabar kesukaan kepada kamu bahwa janji yang diberikan kepada nenek moyang kita telah digenapi Allah kepada kita.

(Kisah Para Rasul 13:32)

Kata Injil diturunkan dari kata euanggelion dalam bahasa Yunani yang berarti kabar baik atau kabar kesukaan. Secara umum orang selalu senang bila mendapat kabar baik. Ada banyak kabar baik yang dapat dijumpai dalam keseharian kita.

Antiokhia punya tempat khusus dalam sejarah kekristenan sebab di Antiokhialah untuk kali pertama para pengikut Yesus disebut Kristen. Di kota itu Paulus menyampaikan kabar baik, kabar kesukaan bahwa Allah membangkitkan Yesus dari antara orang mati. Kebangkitan Yesus menjadi jaminan keselamatan untuk setiap orang yang percaya dan mengikut Dia. Hal ini disampaikan Paulus untuk meneguhkan jemaat di Antiokhia bahwa di dalam dan melalui kebangkitan Yesus mereka mendapatkan pengampunan dosa. Dengan demikian, mereka memiliki jaminan keselamatan yang kokoh. Di saat yang sama, mereka juga dikuatkan untuk menjadi saksi ketika menghadapi tantangan dari orang-orang yang belum percaya kepada Yesus.

Youth, dalam kehidupan antarumat beragama di Indonesia, kabar baik dalam bentuk Injil mungkin menjadi kabar baik yang sulit untuk diterima oleh orang banyak. Mengapa? Sebab percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat memang sulit. Namun demikian, itulah tantangan kita sebagai orang-orang yang dipanggil untuk mempersaksikan janji keselamatan yang sejati. Tentu saja cara yang paling efektif bukanlah secara verbal melalui kata-kata, melainkan melalui seluruh sikap hidup kita. Bila kita menunjukkan sikap hidup yang penuh kasih sebagaimana diperintahkan Yesus, saat itu kita sudah dan sedang menjadi orang yang menyampaikan kabar kesukaan.

1. Mengapa orang sulit menerima kabar baik yang disampaikanoleh Paulus?
2. Apa tantangan yang kamu hadapi saat memberitakan kabarkesukaan?

Pokok Doa: Keteguhan bagi para pekabar Injil.