Amsal 5:1-6

Hai Anakku, perhatikanlah hikmatku, arahkanlah telingamu kepada pengertian yang kuajarkan.

(Amsal 5:1)

Data dari National Center for Missing Exploited Children (NCMEC) menunjukkan bahwa selama empat tahun terakhir, terdapat lebih dari 5,5 juta kasus pornografi anak yang terungkap di Indonesia. Ini menempatkan Indonesia sebagai negara dengan kasus pornografi anak terbanyak di dunia dan peringkat kedua di kawasan ASEAN. Keseharian kita dihantui oleh godaan pornografi yang bisa menjerumuskan. Padahal banyak penelitian yang mengatakan bahwa dampak kecanduan pornografi adalah kerusakan otak yang sama parahnya seperti benturan kepala dalam kecelakaan lalu-lintas.

Amsal hari ini mengingatkan kita untuk sungguh-sungguh menguasai diri supaya tidak terjatuh dalam nafsu perzinaan, percabulan, dan segala kenajisan (ay. 3). Kejatuhan dalam dosa tersebut diawali oleh rasa ingin tahu yang berlanjut pada hawa nafsu tak terkendali. Godaannya sangat kuat hingga membuat kecanduan dan sulit untuk lepas darinya. Bagi yang sudah kecanduan ia seperti berjalan menuju maut karena sulit untuk melepaskan diri (ay. 4-5). Amsal hari ini memberikan arahan untuk menghindari dosa kenajisan dengan menyiapkan telinga. Telinga artinya mendengar dengan baik pengajaran hikmat TUHAN. Mendengar dengan baik akan membuat seseorang memahami dan dengan sadar memegang pengajaran yang ia dengarkan (ay. 1-2). Kita dapat menentukan apa yang diinginkan dan tidak diinginkan untuk didengar oleh telinga. Oleh karena itu penulis Amsal mengingatkan pembacanya untuk mengarahkan telinga kepada pengertian.

Teens, waspadalah terhadap pornografi yang ada di keseharianmu. Banyak godaan muncul kapan saja, di mana saja. Ingatlah bahwa Tuhan merindukan agar anak-anak-Nya hidup dalam kekudusan. Jaga kekudusan dirimu. Waspadalah terhadap rasa penasaran. Kendalikan hawa nafsu.