Yeremia 13:20-27

Itulah jatahmu, bagianmu yang telah Kuukur untukmu, demikianlah firman TUHAN, karena engkau melupakan Aku, dan mempercayai dusta.

(Yeremia 13:25)

 

 

 

Sama seperti aksi dan reaksi yang dikenal dalam ilmu fisika, demikian pula sebab dan akibat menjadi hukum yang berlaku dalam kehidupan setiap orang. Karena sebab A, maka terjadi akibat B.

 

Bacaan kita pada hari ini menampilkan satu dari banyak episode sebab dan akibat dalam kehidupan umat Israel. Karena penduduk Yehuda dan Yerusalem bersikap congkak, maka TUHAN menghukum mereka. Mereka enggan untuk mendengar perkataan TUHAN, degil hati, dan menyembah ilah lain. Bagi TUHAN hal itu adalah kejahatan. Bahkan kejahatan itu sudah jadi kebiasaan bagi mereka. Jadi tak ada pilihan lain bagi TUHAN kecuali menghukum mereka. Hukuman yang akan ditimpakan pada mereka pun tidak main-main. Banyak sekali seperti sekam yang dihamburkan angin. Namun demikian, TUHAN tidak menegakan mereka sama sekali. Masih ada waktu yang diberikan untuk mereka berbalik kepada TUHAN.

 

Youth, ada ungkapan yang mengatakan bahwa manusia adalah tempatnya salah. Artinya, setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan. Yang menjadi persoalan adalah bahwa orang berharap setiap kesalahan yang dilakukannya akan dimaklumi. Itu tidak mungkin. Setiap kesalahan pasti akan mendatangkan hukuman. Itu adalah aksi reaksi, sebab akibat. Adanya pengampunan bukan berarti menghilangkan hukuman. Hal pertama dan utama saat kita melakukan kesalahan adalah bersedia mengakuinya dan siap untuk menerima hukuman. Hal berikut yang setara dengan itu adalah bersedia untuk bertobat dan memulai hidup baru. Bila salah, akui. Perbaiki dan mulai lagi.

 

 

 

1. Mengapa umat Israel berpaling dari TUHAN?
2. Mengapa orang enggan untuk mengakui kesalahan?

 

 

Pokok Doa: Kebijaksanaan untuk para pengadil.