1 Korintus 15:20-34

Janganlah kamu sesat! “Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.”

(1 Korintus 15:33)

 

 

 

Kita sering mendengar istilah kuper, atau kurang pergaulan. Istilah itu ditujukan pada mereka yang dianggap ketinggalan zaman karena kurang bergaul. Dengan kata lain orang-orang yang kuper dipandang dan ditempatkan seperti manusia primitif. Akibatnya orang berusaha untuk tidak dianggap kuper apa pun caranya.

 

Paulus dengan tegas memperingatkan jemaat di Korintus: jangan sesat! Boleh bergaul, tetapi perhatikan dengan saksama, dengan siapa kita bergaul dan bagaimana kita bergaul. Jemaat Korintus diingatkan agar dalam pergaulan mereka tetap menjaga hal yang mendasar yakni iman kepada Yesus yang sudah bangkit. Kebangkitan Yesus memang hal yang sulit diterima oleh orang Korintus pada umumnya. Kebangkitan Yesus bahkan menjadi cemoohan bagi orang Kristen di Korintus sebab hal itu dipandang sebagai peristiwa yang tidak masuk akal. Menghadapi cemoohan, jemaat Korintus tampaknya tidak tahan. Lalu mereka mulai goyah. Mereka mulai ragu akan keyakinan bahwa Yesus memang bangkit dari antara orang mati. Di sinilah Paulus memperingatkan agar berhati- hati dalam pergaulan yang mereka jalani, jangan sampai kebiasaan yang baik menjadi rusak.

 

Youth, memang benar bahwa kita harus bergaul dengan sebanyak mungkin orang. Namun pada saat yang sama perhatikanlah dengan siapa kita bergaul. Hati-hatilah dalam bergaul, jangan sampai merusak kebiasaan yang baik, apalagi sampai menggeser keyakinan kita dari Yesus. Bergaullah bukan karena takut dibilang kuper atau FOMO, tetapi karena kita hendak bersaksi tentang Yesus yang bangkit dan menyelamatkan dunia beserta segala isinya.

 

 

 

1. Mengapa orang Korintus menolak percaya padakebangkitan Yesus?
2. Apa yang menjadi ketakutan terbesarmu dalam bergaul?

 

 

Pokok Doa: Agar dapat bergaul dengan sehat.