Bacaan: Lukas 12:41-48

Berbahagialah hamba yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang.

(Lukas 12:43)

“Pasti dia bahagia, ya, meninggal di usia hampir 100 tahun, perusahaannya berkembang, anak-anaknya semua sudah menikah, dan sudah punya banyak cucu,” ujar Pak Charles saat pulang melayat. “Ah, patokan bahagia kan tidak sama. Sebab ada yang panjang umur, anak-anaknya sudah menikah semua dan punya cucu, tetapi hidupnya tidak bahagia. Malah mengeluh terus karena tidak bisa ke mana-mana, harus jadi MC, momong cucu tiap hari,” jawab Pak Ronald sambil terkekeh.

Setiap orang bisa berbahagia karena banyak alasan. Namun, orang yang disebut berbahagia oleh Tuhan Yesus adalah orang yang melakukan tugasnya dengan baik. Misalnya, sebagai seorang suami, dia menjadi suami yang setia dan penuh kasih. Sebagai orangtua, dia menjadi orangtua yang memberi teladan baik bagi anak dan cucunya. Sebagai anggota gereja, ia aktif bersekutu dan melayani. Sebagai pengusaha, ia jujur dan bersih. Bahagia menurut Tuhan Yesus adalah ketika seseorang menjalankan perannya dengan baik.

Sahabat Senior, kita pun bisa menjadi orang yang berbahagia di mata Tuhan jika kita melakukan apa yang baik dan benar dengan penuh kasih. Tuhan melihat iman yang kita hidupi dalam keseharian kita dan bagi-Nya, kita adalah orang yang berbahagia.

DOA:

Kami bersyukur sebab Engkau tidak menilai dengan apa yang kami punya atau pencapaian prestasi kami. Terima kasih karena Engkau menghargai pertobatan dan kasih kami. Dalam nama Tuhan Yesus kami bersyukur. Amin.