Mazmur 23

TUHANlah gembalaku, takkan kekurangan aku.

(Mazmur 23:1)

Tidak seperti Mesir dan Mesopotamia yang memiliki sungai-sungai besar sehingga menjadikan daerah tersebut subur, Israel kuno hanya memiliki dua sungai kecil, yaitu Sungai Yordan dan Sungai Orontes. Hal ini menyebabkan Israel kuno menjadi daerah yang kering. Oleh karena itu, setiap peternak yang memiliki kawanan domba harus berjalan jauh bersama domba-dombanya untuk mencari rumput dan air.

Mazmur 23 merupakan mazmur raja, yaitu mazmur yang didaraskan pada saat penahbisan raja. Dalam mazmur ini disebutkan bahwa TUHAN bukanlah raja, melainkan gembala. Jika TUHAN yang berkuasa adalah seorang gembala, maka seorang raja seharusnya juga menjalankan kepemimpinannya seperti Sang Gembala Agung. Artinya, seorang raja perlu memberikan keteladanan kepemimpinan sebagai gembala, sehingga dapat menjadi contoh bagi para bawahannya. Jika seorang raja merasa berkuasa, lalu bertindak semena-mena, korup, dan serakah, maka kemungkinan besar bawahannya akan melakukan hal serupa. Model kepemimpinan gembala yang disebutkan oleh pemazmur adalah kepemimpinan yang sederhana, gigih mencari daerah subur, memastikan kesejahteraan pihak yang dipimpin (ayat 4), tulus, membimbing pada jalan yang benar, mengenal yang dipimpin, serta berpusat pada Allah.

Youth, setiap kita adalah pemimpin. Setidaknya kita adalah pemimpin bagi diri sendiri sebelum dipercaya untuk memimpin orang lain. Oleh karena itu, kita dapat meneladani kepemimpinan Tuhan, Sang Gembala. Dengan berpusat pada Tuhan, kita dapat memahami apa yang benar, luhur, dan mulia sebagai arah tujuan hidup kita. Kelak, ketika kita mendapat kepercayaan untuk memimpin, kita dapat menjadi pemimpin yang baik dan benar.

1. Apa yang dilakukan oleh Gembala yang baik?
2. Apa yang dapat kamu lakukan untuk bisa menjadi pemimpin yang baik?

Pokok Doa: Mampu meneladani kepemimpinan Sang Gembala.