Bacaan: Mazmur 118:1-2, 14-24

TUHAN itu kekuatanku dan mazmurku; Ia telah menjadi keselamatanku. Aku tidak akan mati, tetapi tetap hidup, untuk menceritakan perbuatan-perbuatan TUHAN.

(Mazmur 118:14, 17)

Dalam hidup, kadang kita menjumpai hari yang kita sebut hari kemalangan, yaitu hari ketika bencana datang ke atas kita seperti badai. Kesukaran dan kecemasan datang bertubi-tubi menimpa kita, tidak memberi kesempatan bagi kita untuk bernapas dengan lega. Dalam kesesakan kadang kita tidak ingat bahwa kita mempunyai Tuhan yang sanggup melepaskan kita dan memberi kita kelegaan.

Pemazmur pernah merasakan kesesakan seperti itu. Ia merasa didesak terus menerus oleh banyak kesusahan. Dalam kesesakannya itu, pemazmur berseru kepada TUHAN dan Ia menjawab seruannya dengan memberi kelegaan kepadanya. Karena itulah pemazmur yakin bahwa sekalipun banyak kesusahan menyesakkan hidupnya, ia tidak akan mati, melainkan tetap hidup karena kesetiaan dan kasih sayang TUHAN kepadanya. Pemazmur mengajak kita, umat-Nya, untuk bersyukur kepada-Nya dan menyanyikan nyanyian kemenangan, menceritakan perbuatan-perbuatan TUHAN yang besar.

Sahabat Senior, Tuhan tidak hanya mendengar seruan pemazmur, tetapi Ia juga mendengar seruan kita. Karena itu dalam kesesakan berserulah kepada Tuhan. Ia akan menjawab kita dan memberi kelegaan. Kita tidak akan mati dalam kesesakan kita, melainkan tetap hidup untuk menceritakan perbuatan-perbuatan Tuhan dalam hidup kita.

DOA:

Tuhan, kepada-Mu aku berlindung, lepaskan dan luputkan aku dari semua kesesakanku. Karena kasih setia-Mu, ya Tuhan, aku tidak akan mati, tetapi tetap hidup untuk menceritakan perbuatan-Mu yang ajaib. Amin.