Lukas 20:45-47

“Waspadalah terhadap ahli-ahli Taurat yang suka berjalan-jalan memakai jubah panjang dan senang diberi hormat di pasar….”

(Lukas 20:46)

Terlihat baik, tetapi sebenarnya menyembunyikan maksud tertentu, begitulah keadaan orang yang munafik. Kebaikan hanya dijadikan topeng belaka agar keinginannya terwujud. Kebaikan tidak secara murni dan tulus dinyatakan. Begitu juga dalam kehidupan beragama. Terlihat saleh dan rajin beribadah, tetapi ternyata dilakukan hanya supaya dilihat dan dipuji orang.

Tuhan Yesus mengkritik dan membongkar kemunafikan ahli-ahli Taurat yang dengan angkuhnya memamerkan ibadah dan kesalehan mereka di depan umum. Ternyata apa yang terlihat hanyalah topeng belaka untuk menutupi kemunafikan dan keangkuhan mereka. Kesalehan yang ditampilkan tidak sebaik kelihatannya. Tuhan Yesus mengungkapkan secara terbuka kepada murid-murid-Nya agar apa yang dilakukan oleh para ahli Taurat itu tidak ditiru. Mereka berjalan memakai jubah panjang agar dihormati di pasar, mereka senang duduk di tempat terhormat dalam rumah ibadah dan pertemuan agar disegani orang, mereka juga tidak bersungguh- sungguh dalam pelayanan dan doa. Semua hal itu dilakukan hanya karena ingin dipuji atas tindakan dan kata-kata mereka. Kesalehannya hanya dijadikan sebagai kedok atas keangkuhan mereka. Tuhan Yesus mengatakan bahwa mereka pasti akan menerima hukuman yang lebih berat. Kesalehan bukanlah ajang unjuk diri. Tuhan Yesus lebih menghargai kerendahan hati dalam keterbatasan daripada keangkuhan dan kemunafikan. Oleh karena itu, jangan sampai kita bersikap angkuh dengan memasang topeng kemunafikan dalam kehidupan beriman.

Teens, kesalehan itu sebetulnya sederhana. Kita hanya diminta untuk percaya dan taat terhadap apa yang Tuhan perintahkan dalam kerendahan hati. Lakukanlah apa yang dapat kita lakukan bagi Tuhan dan berilah apa yang bisa kita berikan bagi sesama.