
KATA-KATA
Bacaan: Kolose 4:2-6

Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar….
(Kolose 4:6)
“Jauh-jauh Ibu datang ke sini ingin bertemu cucu. Giliran sampai, mau mencium cucu sendiri pun seperti maling, harus sembunyi- sembunyi,” ujar Ibu Ani dengan marah. “Bukan tidak boleh mencium cucu, Bu. Tapi cucu Ibu baru saja tidur, dia sedang butuh istirahat. Nanti, kalau sudah cukup tidur dan dia bangun, Ibu pasti boleh mencium,” balas Cynthia, menantu Ibu Ani. Sejak itu, hubungan menantu dan mertua, bahkan hubungan ibu dan anak, menjadi tegang dan penuh kemarahan.
Rasul Paulus mengingatkan jemaat di Kolose untuk tidak hanya menghindari kata-kata buruk, tetapi juga kata-kata hambar. Kata-kata hambar adalah kata-kata yang tidak membangun atau tidak bermakna. Setiap perkataan haruslah menjadi perekat hati, mendekatkan yang jauh, dan menjadi sesuatu yang menolong orang lain untuk menyadari bahwa dirinya dikasihi serta diperhatikan melalui sapaan yang ramah. Perkataan yang baik adalah perkataan yang membuat pendengarnya merasakan sapaan Tuhan yang menguatkan dan memberi daya juang untuk bangkit dan menjadi lebih baik.
Sahabat Senior, mari kita belajar dari kasus Ibu Ani dan nasihat Rasul Paulus di atas untuk mewaspadai perkataan kita sendiri. Biarlah setiap kata yang keluar dari mulut kita menjadi pernyataan kasih Allah bagi mereka yang mendengarnya.
DOA:
Ya Allah, ketika Engkau berfirman, maka segala hal yang baik tercipta. Ajarlah kami untuk hanya mengatakan hal yang baik seperti Engkau. Dalam nama Tuhan Yesus. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 75.000,-/tahun
Rp. 12.500,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama