1 Timotius 4:12-16

Jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu….

(1 Timotius 4:12)

Thomas Lickona mengatakan bahwa generasi abad ke-21 berisiko mengalami kemerosotan karakter akibat perkembangan dunia yang begitu cepat. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya pendidikan nilai-nilai (Kristiani) yang justru sangat tertinggal. Generasi saat ini sering disebut sebagai generasi Z (Gen-Z). Generasi Z diistilahkan sebagai “Strawberry Generation”. Stroberi adalah buah yang bentuknya indah dan menarik, tetapi sangat mudah rusak ketika terkena benturan atau bahkan gesekan ringan. Oleh sebab itu, generasi ini juga disebut sebagai generasi yang rapuh dan mudah galau.

Timotius pada zamannya mungkin termasuk generasi yang rapuh dan galau, meskipun ia mendapat kepercayaan untuk melayani di Efesus. Kota Efesus yang maju dan berkembang bisa saja menyita perhatian Timotius yang masih muda hingga membuatnya hanyut dalam kemegahan dunia. Sebagai anak muda, godaan dan daya tarik dunia saat itu berpotensi membuat Timotius lupa akan tugas utamanya. Oleh sebab itu, Paulus memberikan penguatan melalui suratnya kepada Timotius. Paulus menasihati bahwa meskipun Timotius masih muda, ia tetap bisa menjadi teladan dalam pelayanan. Timotius harus berusaha sungguh-sungguh membangun dirinya menjadi pemuda yang berkualitas dan takut akan Tuhan melalui perkataan, tingkah laku, kasih, kesetiaan, dan kemurnian.

Teens, meskipun kamu dianggap sebagai strawberry generation, kamu juga bisa menjadi teladan yang baik seperti Timotius. Bagaimana caranya? Seperti Timotius, kamu harus tekun membaca firman Tuhan dan menggunakan karunia yang Tuhan percayakan sebaik-baiknya. Mulailah belajar melayani sejak dini, baik di rumah, sekolah, maupun gereja. Bangunlah dirimu dan teman-temanmu menjadi komunitas pembelajar yang baik. Dengan melakukan hal-hal tersebut, kamu akan menjadi generasi yang cerdas, tangguh, dan beriman.