Matius 25:14-30

Namun, hamba yang menerima satu talenta itu pergi dan menggali lubang di dalam tanah lalu menyembunyikan uang tuannya.

(Matius 25:18)

Underachiever adalah istilah yang merujuk pada kondisi seseorang yang menunjukkan prestasi di bawah kemampuan sebenarnya. Hal ini biasanya terjadi pada anak-anak dengan tingkat intelegensi tinggi, tetapi hasil belajarnya berada di bawah rata- rata. Mengapa banyak anak mengalami kondisi underachiever padahal mereka memiliki potensi yang besar? “Malas” adalah jawaban yang paling sering muncul, selain berbagai faktor lain yang menghambat anak-anak untuk berkembang sesuai

Perumpamaan tentang talenta mengisahkan seorang hamba yang diberi satu talenta. Sebenarnya, jika hamba tersebut mau, ia dapat mengembangkan talenta itu menjadi dua. Namun, ia tidak memaksimalkan potensinya dengan baik dan malah mengubur talentanya. Ia memilih menyalahkan dirinya sendiri karena merasa memiliki sedikit talenta daripada berusaha mengembangkan yang ada untuk menjadi sesuatu yang lebih besar. Perumpamaan ini mengajarkan tentang tanggung jawab dalam mengelola talenta yang diberikan Tuhan. Hamba dengan satu talenta tidak mau mengelolanya dengan baik, sehingga ia tidak menghasilkan apa pun dari talenta yang dimilikinya. Kisah ini mengingatkan kita bahwa Tuhan mungkin memercayakan hal-hal kecil kepada kita sebagai bagian dari proses pembelajaran. Namun, jika kita mampu melaksanakannya dengan baik, Tuhan akan memercayakan hal-hal yang lebih besar untuk kita kerjakan.

Teens, apakah kamu sudah mengelola talenta yang Tuhan berikan dengan baik? Sudahkah pencapaianmu sesuai dengan kemampuanmu? Jika belum, mari kita berubah. Mulailah mengembangkan talenta yang telah Tuhan berikan dengan sungguh-sungguh. Potensi yang kamu kembangkan akan membantumu menjadi pribadi yang berdampak, terutama dalam bidang studi yang kamu tekuni. Tuhan pasti akan berkarya melalui dirimu. Jangan malas, tingkatkan potensimu segera!