Amsal 2:6-8

Ia menyediakan bahan pertimbangan bagi orang yang jujur….

(Amsal 2:7)

Sammy menyesali keputusannya mengundurkan diri dari pekerjaan. Dia sadar bahwa keputusannya dibuat dengan terburu-buru tanpa pertimbangan yang matang. Ia terlalu terbawa rasa marah karena suatu persoalan dengan tim kerja di kantornya. Sammy bertindak impulsif berdasarkan dorongan perasaan saat itu. Akibatnya, Sammy sekarang bingung bagaimana harus mencukupi kebutuhan hidupnya dan membayar cicilan utang. Dia pikir dengan kemampuannya, akan mudah mencari pekerjaan baru, tetapi ternyata sulit sekali.

Amsal 2:6 mengatakan, “TUHANlah yang memberi hikmat sehingga seseorang memiliki pengetahuan dan kepandaian.” Tuhan memberi hikmat, artinya Tuhan memberi sikap arif dan bijaksana sehingga manusia mengetahui apa yang baik dan melakukannya. Pengetahuan tentang apa yang baik dan bagaimana melakukannya didapat dari firman Tuhan. Firman Tuhan inilah yang menjadi bahan pertimbangan agar seseorang dapat melakukan apa yang baik. Dengan hikmat dari Tuhan, kita dapat belajar membuat pertimbangan yang baik, membuat pilihan atau keputusan yang tepat, berpikir panjang, dan dapat mengendalikan diri.

Youth, setiap hari kita membuat pilihan dan keputusan. Terkadang kita salah membuat pertimbangan karena kita kurang perhitungan, kurang hati-hati, atau salah dalam mengambil keputusan. Sekadar mengikuti emosi atau perasaan bukanlah dasar pertimbangan untuk membuat keputusan yang baik. Kita tidak dapat bertindak bijak jika dikuasai rasa marah, terburu-buru, nafsu, atau takut. Ambillah waktu untuk berdiam diri, menenangkan hati di hadapan Tuhan. Kita perlu kedekatan dengan Tuhan, mendengar suara-Nya, dan memahami kehendak- Nya sehingga kita dapat membuat pertimbangan dan keputusan yang benar.

1. Dari mana penulis Amsal mendapat bahan pertimbangan?
2. Apakah yang kamu perlukan untuk membuat keputusan yang tepat?

Pokok Doa: Hikmat untuk membuat keputusan yang tepat.