
MEMAKSAKAN KEHENDAK
Yeremia 43:1–7
Lalu mereka pergi ke tanah Mesir, sebab mereka tidak mau mendengarkan suara TUHAN. Mereka pun sampai di Tahpanhes.
(Yeremia 43:7)
Theo, Soni, dan Kathrin adalah teman sekelompok Didi dalam membuat tugas sekolah. Saat berdiskusi, Kathrin selalu berusaha terlihat paling hebat. Ia tak mau mendengar-kan orang lain dan selalu ingin pendapatnya diterima. Theo pun menyebutnya “si tukang paksa”.
Adik-adik, penduduk yang tersisa di Yerusalem ternyata lebih memilih mengungsi ke Mesir daripada tinggal di Yerusalem. Allah berfirman melalui Yeremia agar mereka tidak lari ke Mesir. TUHAN bisa melunak-kan hati Raja Babel agar tidak menghukum mereka. Namun, penduduk Yerusalem malah menuduh Yeremia berbohong atas hasutan Barukh, juru tulisnya. Mereka memaksa Yeremia dan Barukh untuk mengikuti keinginan mereka mengungsi ke Mesir. Yeremia menegaskan bahwa itu bukan cara yang dikehendaki Allah dan akan membawa kepada kebinasaan.
Adik-adik, yuk belajar untuk tidak memaksakan kehendak. Saat berdoa, jangan paksa Tuhan mengikuti kehendak kita. Saat berdiskusi, jangan paksa orang lain menerima pendapat kita. Bersikaplah terbuka dan rendah hati.
Doa: Bapa di surga, ajar kami untuk percaya penuh pada rencana dan cara-Mu.
Dalam nama Tuhan Yesus. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama