Pengkhotbah 1:1-3

Kesia-siaan belaka, kata Pengkhotbah, kesia-siaan belaka, semuanya sia-sia.

(Pengkhotbah 1:2)

Strike opening dalam public speaking merujuk pada cara memulai presentasi dengan sangat kuat dan langsung, guna menciptakan dampak yang signifikan sejak awal. Tujuannya adalah untuk menarik perhatian audiens secepat mungkin dan membuat mereka terlibat dengan topik yang akan dibahas. Misalnya, memulai dengan suatu pernyataan yang membuat audiens penasaran atau bersifat provokatif, yang menantang pemikiran atau memancing diskusi sehingga audiens merasa terlibat sejak awal.

Ayat-ayat pembuka Kitab Pengkhotbah ini pun ibarat strike opening dalam public speaking. Pada bagian awal saja, kita sudah disuguhi perenungan yang tampaknya tidak optimistik. Karena itu, tidak heran kalau sebagian besar kita saat ini kurang tertarik membahas ataupun menjadikan teks ini sebagai bahan renungan. “Segala sesuatu adalah sia-sia”, bisa dikatakan sebagai tema dari Kitab Pengkhotbah. Meskipun tidak mudah bagi kita untuk memahami maknanya, tetapi bukan berarti bahwa itu tidak penting atau bisa kita abaikan. Sebaliknya, Kitab Pengkhotbah ini menjadi salah satu kitab yang bisa memperkaya kehidupan spiritual kita, yang mengajak kita untuk masuk pada perenungan yang mendalam akan hidup ini.

Teens, mungkin kita merasa masih terlalu muda dan memikirkan kehidupan itu terasa terlalu berat buat kita. Namun, bukankah setiap fase hidup kita selalu terkait dengan fase sebelum dan sesudahnya? Dengan demikian, jika kita mengharapkan suatu masa depan atau kehidupan dewasa yang baik, maka kita perlu memperhatikan fase hidup kita saat ini. Sangat perlu bagi kita untuk merenungkan makna hidup sejak kita masih muda. Kitab Pengkhotbah bisa menjadi salah satu media yang membantu kita merefleksikan diri dan keseluruhan hidup ini. Selamat berefleksi ya, Teens!