
MERAIH KEBAHAGIAAN BUKAN KEBINASAAN
Bacaan: Lukas 9:18-27

Apa gunanya seseorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia membinasakan atau merugikan dirinya sendiri?
(Lukas 9:25)
Sepasang kekasih, setelah menjalani masa berpacaran, tiba pada satu keputusan: ingin berumah tangga. Dalam perjalanan berumah tangga, sang suami mengejar karier demi mencapai puncak prestasi. Tanpa disadari, keinginannya untuk mengejar puncak karier telah membuatnya menjadi pribadi yang ambisius. Ia bahkan kehilangan cinta istri dan anak-anaknya. Ia berubah menjadi sosok yang kasar, tamak, dan lupa kepada Allah yang telah memberi berkat.
Ketika Petrus menyatakan bahwa Yesus adalah Mesias dari Allah, Yesus merespons pengakuan tersebut dengan mengatakan bahwa Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan. Yesus hendak menegaskan bahwa Mesias tidak datang untuk mencari kesenangan atau memperoleh kemuliaan dan kenikmatan dunia. “Apa gunanya seseorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia membinasakan atau merugikan dirinya sendiri?” (ayat 25), demikianlah yang disampaikan Yesus kepada para murid.
Sahabat Senior, ketika sebagian orang berpikir bahwa meraih kenikmatan dunia akan membuat hidup bahagia, justru yang terjadi sering kali sebaliknya. Ada begitu banyak orang yang memusatkan hidup mereka pada perolehan kenikmatan dunia. Alih-alih menemukan kebahagiaan, mereka justru merugikan bahkan membinasakan diri sendiri.
DOA:
Kami bersyukur, melalui teladan Tuhan Yesus, kami diajar bahwa ketika kami mengejar kenikmatan dan kesenangan dunia, justru dapat membawa pada kerugian bahkan kebinasaan. Ajar kami meneladani kemurahan hati-Mu. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama