Bacaan: Efesus 5:15-20

Sebab itu, janganlah bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.

(Efesus 5:17)

“Hidup hanya sekali, sesudah itu mati.” Mungkin ada sebagian orang yang berpikir bahwa, karena hidup hanya sekali maka mari kita melakukan apa saja yang kita suka selagi masih hidup dan sehat. Namun, ada juga orang-orang yang tidak sependapat dengan cara berpikir itu dan memaknainya seperti dalam puisi Chairil Anwar, “Sekali berarti, sesudah itu mati.” Artinya, karena hidup dimaknai sungguh berharga maka hidup dirayakan dengan penuh makna dan tidak dijalani dengan sia-sia.

Rasul Paulus mengajar jemaat di Efesus, “…janganlah bodoh…” Pernyataan “janganlah bodoh” dipahami sebagai ajakan agar umat bertindak seperti orang bijak (sophoi). Bertindak bijak berarti mengerti kehendak Tuhan. Kristus telah menyerahkan diri-Nya dan berkurban bagi kita; betapa besar kasih-Nya kepada kita. Oleh karena itu, kita diajak untuk menghargai hidup yang telah Tuhan anugerahkan dengan penuh makna. Hidup yang Tuhan anugerahkan kita terima dengan ucapan syukur, disertai kesungguhan untuk bertindak bijak dan berupaya mengerti kehendak Tuhan.

Sahabat Senior, mari kita bersyukur atas kasih-Nya dengan menjalani dan merayakan kehidupan secara bermakna. Sahabat Senior, teruslah menjadi teladan dalam bertindak bijak, yaitu dengan berupaya memahami kehendak Tuhan.

DOA:

Bapa di surga, kami bersyukur untuk kehidupan yang kami jalani dalam pimpinan-Mu. Kami mau menyatakan syukur kami dengan kesungguhan hidup menjadi bijak dengan mau terus mengerti kehendak Tuhan. Amin.