Pengkhotbah 5:7-11

Siapa mencintai uang tidak akan puas dengan uang, dan siapa mencintai kelimpahan tidak akan puas dengan penghasilannya….

(Pengkhotbah 5:9)

Pernahkah Teens mendengar ungkapan “bagai minum air laut”? Maksud ungkapan ini adalah bahwa semakin banyak air laut yang kita minum, semakin haus pula diri kita. Minum air laut memang dapat menyebabkan seseorang merasa semakin haus karena kandungan garamnya yang sangat tinggi meningkatkan kadar garam dalam darah. Untuk menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh, tubuh memerlukan lebih banyak air untuk mengeluarkan kelebihan garam tersebut. Hal ini membuat kita merasa semakin haus dan mengalami dehidrasi.

Teens, uang dan kekayaan, di satu sisi, memang kita perlukan untuk membuat hidup kita lebih baik. Namun, kecintaan yang berlebihan terhadap uang dan kekayaan dapat membuat kita terus-menerus merasa tidak puas, seberapa pun banyaknya uang dan kekayaan yang telah kita miliki. Ibarat meminum air laut, semakin banyak yang kita minum, semakin hauslah kita. Pengkhotbah mengingatkan kita akan bahaya mencintai uang dan kekayaan secara berlebihan, karena hal itu dapat membuat kita tidak pernah merasa puas. Uang dan kekayaan tidak pernah bisa menjadi tujuan utama dalam hidup, apalagi sesuatu yang terus-menerus kita kejar. Ironisnya, banyak orang justru sangat haus akan hal tersebut, bagaikan meminum air laut. Perhatikan saja fenomena judi online (judol) yang semakin marak saat ini, termasuk di kalangan generasi muda. Judol menjadi sangat menarik karena menawarkan godaan untuk mendapatkan uang dengan cara yang mudah. Akibatnya, banyak orang mengalami kecanduan judol dan kesulitan melepaskan diri darinya.

Teens, ketika kita merasa tidak puas dengan apa yang dimiliki dan terus ingin memiliki lebih banyak, kita akan mudah terjebak dalam perangkap judol. Berhati- hatilah terhadap godaan uang dan kekayaan yang dapat mencelakakan diri sendiri jika kamu telanjur mencintainya.