Bacaan: Kolose 3:18-4:1

Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.

(Kolose 3:23)

“Tuhan telah bersabda kepadaku dan memanggilku untuk mengabdi kepada-Nya,” tulis Florence Nightingale di buku hariannya pada tanggal 7 Februari 1873. Ia memutuskan untuk menjadi perawat bagi serdadu yang terlibat dalam peperangan. Keluarga Nightingale yang kaya sontak menentang keinginannya. Namun, ia tetap pergi untuk merawat serdadu yang terluka. Setiap malam, dengan lampu di tangannya, ia berkeliling memeriksa dan menolong serdadu yang terluka di barak rumah sakit. Karena itu, ia dikenal dengan sebutan “Bidadari dengan Lampu di Tangan.” Ia memilih meninggalkan semua kenyamanan hidupnya sebagai anggota keluarga kaya, lalu memilih kelelahan, berkeringat, dan mencium bau anyir darah— sebuah tindakan yang ia hayati sebagai wujud pengabdiannya kepada Tuhan.

Rasul Paulus menasihati jemaat di Kota Kolose untuk memurnikan motivasi setiap tindakan mereka. Paulus mendorong mereka untuk mempersembahkan semua perbuatan mereka bagi Tuhan.

Sahabat Senior, mari kita belajar dari Florence untuk menjadikan setiap perbuatan kita sebagai persembahan bagi Tuhan dan bukan bagi manusia semata. Dengan demikian, kita akan memiliki kegembiraan, ketulusan, kekuatan, bahkan semangat untuk terus melakukan perbuatan baik.

DOA:

Allah, tolonglah kami untuk mempersembahkan semua perbuatan kami bagi-Mu, sehingga ketika kami berelasi dengan sesama, perbuatan kami semata baik, tulus dan sopan. Dalam nama Tuhan Yesus. Amin.