Kisah Para Rasul 2:12-24

Orang-orang ini tidak mabuk seperti yang kamu sangka, karena hari baru pukul sembilan.

(Kisah Para Rasul 2:15)

Teens, menjadi saksi itu gampang-gampang susah. Gampang karena kita hanya menceritakan apa yang kita tahu dan saksikan. Susah karena kesaksian kita bisa berdampak pada orang lain dan mendapatkan respons yang beragam. Apa yang kita ceritakan dapat direspons dengan baik, tetapi juga bisa direspons dengan tidak baik. Contohnya, para murid Yesus pernah dituduh mabuk oleh orang-orang. Namun, Petrus segera membantah tuduhan itu dengan mengatakan bahwa para murid tidak mungkin mabuk, karena waktu menunjukkan pukul sembilan pagi. Tidak mungkin ada minuman anggur dalam pertemuan para murid saat itu.

Petrus mengutip nubuat Nabi Yoel tentang Roh Allah yang akan diberikan kepada semua orang. Roh Allah ini akan membuat seseorang berani menyampaikan kesaksian tentang perbuatan Tuhan. Roh Allah memampukan seseorang untuk menyuarakan kebenaran. Petrus sendiri berani bersaksi tentang siapa Yesus, mulai dari perbuatan mukjizat-Nya hingga peristiwa penyaliban dan kebangkitan-Nya. Padahal, sebelumnya Petrus dan para murid merasa takut jika diketahui sebagai pengikut Yesus oleh orang-orang di Yerusalem. Namun, Roh Kudus memberikan keberanian kepada Petrus dan para murid untuk menyatakan siapa Yesus dan karya-Nya yang ajaib.

Teens, terkadang kita bisa mendapatkan respons yang tidak menyenangkan saat memberitakan kabar baik. Ketika kita menyuarakan apa yang baik, benar, dan adil, respons yang diterima bisa berupa ejekan dari teman, atau bahkan kita dijauhi karena dianggap sok benar. Namun, apa yang kita lakukan juga bisa memberikan dampak positif dan membawa kebaikan bagi teman-teman kita. Jadi, jangan pernah berhenti menjadi anak Tuhan yang berani bersaksi. Sebab, ada Roh Kudus yang memberi kita kekuatan untuk menghadapi segala tantangan yang ada.