Bacaan: Roma 9:1-9

Artinya: Bukan anak-anak secara jasmani yang adalah anak-anak Allah, tetapi anak-anak perjanjian yang disebut keturunan yang benar. 

(Roma 9:8)

“Kalau aku perhatikan, sifat Cindy ini semakin lama semakin mirip kamu. Ceria, ramah, dan baik hati,” ujar Pak Ronald kepada istrinya. “Ya, meskipun Cindy tidak lahir dari rahimku, tetapi dia lahir dari hati kita. Meskipun dia bukan anak kandung kita, kamu juga mengasuhnya dengan cinta sehingga sifat baikmu pun ada dalam dirinya,” jawab Bu Lala sambil tersenyum bahagia.

Sebagai orang Yahudi, Rasul Paulus meyakini bahwa bangsanya adalah pilihan Allah. Bangsa Yahudi adalah keturunan Abraham yang dipilih Allah untuk menerima janji keselamatan dari-Nya. Namun, Rasul Paulus melihat bahwa bangsa ini justru menolak Yesus yang diutus Allah sebagai Mesias dan Juruselamat. Bukan itu saja, sifat bangsa ini juga semakin berbeda dengan sifat Allah. Mereka memusuhi orang-orang yang berbeda dan yang dianggap berdosa. Sebaliknya, Tuhan Yesus mengasihi semua orang dan mengampuni yang berdosa.

Sahabat Senior, kita bersyukur karena Allah bersedia mengangkat kita menjadi anak-anak-Nya berdasarkan perjanjian keselamatan yang Ia berikan. Mari kita belajar menjadikan diri kita segambar dan serupa dengan Dia. Seperti Cindy, meskipun bukan anak biologis Ibu Lala dan Pak Ronald, ia meniru karakter orangtua angkatnya dan melakukan apa yang mereka ajarkan.

DOA:

Bapa, terima kasih karena Engkau telah mengangkat kami menjadi anak-anak-Mu. Ajar kami untuk mengingat dan melakukan perintah-Mu. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.