Kisah Para Rasul 4:32-37

Ia menjual ladang, miliknya, lalu membawa uangnya itu dan meletakkannya di depan kaki rasul-rasul.

(Kisah Para Rasul 4:37)

Teens, karakter murah hati adalah sifat yang mencerminkan kebaikan hati dalam memberi atau berbagi tanpa mengharapkan imbalan. Orang yang murah hati cenderung peka terhadap kebutuhan orang lain dan rela mengorbankan waktu, harta, atau tenaga demi menolong sesama. Mereka juga bersikap dermawan, penuh kasih, dan sering kali mementingkan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi tanpa mengharapkan balasan.

Hal tersebut tecermin dari karakter hidup jemaat perdana. Mereka rela mempersembahkan harta untuk dikelola demi kepentingan bersama. Menjadi seorang Kristen pada masa itu bukanlah hal yang mudah. Mereka bisa diusir dari keluarga, kehilangan hak waris, atau bahkan diberhentikan dari pekerjaan. Persembahan yang dikumpulkan menjadi bantuan untuk mencukupi kebutuhan mereka. Dasar persembahan jemaat adalah ungkapan syukur atas anugerah Tuhan yang melimpah ruah, sehingga mereka yakin akan kecukupan. Hal ini terbukti dari ayat 34, yang menyatakan bahwa “tidak ada seorang pun yang berkekurangan di antara mereka.” Jemaat perdana menghidupi kasih Kristus dengan kerelaan bermurah hati dan berbagi demi kepentingan bersama.

Teens, Tuhan telah memberikan berkat yang cukup, bahkan melimpah, dalam kehidupan kita. Berkat tersebut tidak selalu berupa materi, tetapi juga mencakup talenta, waktu, atau tenaga. Maka, mari kita belajar bermurah hati dengan apa yang kita miliki. Misalnya, bersedia melayani sebagai panitia hari raya gerejawi atau acara sekolah, bermain musik, bernyanyi, menjadi usher, mendonasikan uang, buku, atau pakaian yang masih layak digunakan kepada mereka yang membutuhkan, serta mengapresiasi teman atau orang yang telah membantu kita. Semua itu dilakukan bukan untuk unjuk diri, melainkan sebagai ungkapan syukur atas kasih karunia Tuhan dalam hidup kita.