Kisah Para Rasul 8:1-13

Mereka yang tersebar itu menjelajahi seluruh negeri itu sambil memberitakan Injil.

(Kisah Para Rasul 8:4)

Teens, bayangkanlah tanaman merambat yang tumbuh di halaman belakang rumah. Setiap kali tanaman itu dipotong atau dibabat, bukannya mati, ia justru tumbuh kembali dengan lebih kuat dan menyebar ke tempat yang lebih luas. Meskipun berulang kali dipangkas, akarnya yang kuat membuat tanaman ini tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang semakin luas dan tebal. Tanaman yang dibabat tetapi semakin merambat itu menggambarkan ketangguhan dan ketahanan seseorang yang menjadi lebih kuat dan berkembang meskipun mengalami tekanan, hambatan, atau kesulitan.

Setelah kematian Stefanus, penganiayaan terhadap jemaat Kristen di Yerusalem semakin meluas. Saulus menjadi tokoh yang memimpin gerakan anti-kekristenan tersebut. Ia berusaha mencari orang-orang Kristen di rumah-rumah dan menjebloskan mereka ke dalam penjara. Namun, semua itu tidak menyurutkan semangat orang-orang Kristen untuk bersaksi. Justru, mereka semakin menyebarkan Injil ke seluruh daerah Yudea dan Samaria, sedangkan para rasul tetap berada di Yerusalem. Filipus menjadi salah satu diaken yang berhasil membawa dampak positif di daerah Samaria. Bahkan Simon, seorang penyihir yang disegani di Samaria, ikut percaya kepada Tuhan Yesus.

Teens, seperti tanaman yang semakin merambat setelah dibabat, orang-orang Kristen menghadapi rintangan dengan semangat pantang menyerah dan terus tumbuh serta maju. Meskipun dibabat, mereka tidak mudah dihentikan oleh tantangan yang ada. Sampai saat ini, Injil terus diberitakan untuk mengabarkan kasih Tuhan. Kamu pun bisa terlibat dalam pekabaran Injil melalui doa atau partisipasi nyata, seperti memberi donasi atau menjadi sukarelawan melalui lembaga misi yang ada. Selain itu, kamu juga dapat mengabarkan kasih Tuhan melalui sikap dan perbuatan sehari-hari kepada orang di sekitarmu.