
AWAS SALAH PAHAM
Bacaan: Lukas 6:6-11

“… Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat, menyelamatkan nyawa orang atau membinasakannya?”
(Lukas 6:9)
“Awas, jangan masuk ke jalur bus, sering ada polisi di situ,” kata Pak Charles. “Lha, memang kalau enggak ada polisi boleh masuk situ?” tanya Pak Ronald menggoda. “Ya, saya sering masuk jalur bus kalau enggak ada polisi. Biar cepat!” jawab Pak Charles sambil tertawa merasa menang.
Hukum itu dibuat untuk kebaikan, ketertiban, dan keselamatan manusia. Bukan untuk menyusahkan apalagi menimbulkan kerugian. Demikian juga hukum Taurat diberikan Tuhan untuk kebaikan manusia. Ahli-ahli Taurat salah paham tentang tujuan hukum itu dibuat. Bagi mereka, di hari Sabat tidak ada yang boleh bekerja. Padahal, beristirahat di hari Sabat maksudnya adalah supaya setiap orang tidak hanya sibuk bekerja, tetapi juga memperhatikan dirinya, serta relasinya dengan sesama dan keluarga. Jadi, hari Sabat adalah hari untuk menunjukkan kebaikan bagi diri sendiri dan sesama, termasuk keluarga.
Kesalahpahaman sering terjadi dalam relasi dengan sesama, juga dalam menyikapi sebuah peristiwa. Tuhan Yesus mengajar kita untuk mencari tahu tujuan dasar dari sebuah aturan. Jika pemahaman kita salah, maka baiklah kita mengubahnya. Sebab, pemahaman yang keliru jika dipertahankan akan mencelakakan, seperti yang terjadi di bacaan Injil hari ini.
DOA:
Terpujilah Engkau, ya Allah, sumber hikmat dan pengetahuan yang baik. Berilah kami pengertian yang baik di dalam Engkau agar laku dan kata kami benar. Di dalam Yesus. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama