Kisah Para Rasul 9:19b-31

Saulus tinggal bersama mereka di Yerusalem, dan dengan berani mengajar dalam nama Tuhan.

(Kisah Para Rasul 9:28)

Teens, untuk berubah menjadi lebih baik, dibutuhkan keberanian. Kita harus berani meninggalkan kebiasaan dan lingkungan lama yang sudah nyaman kita jalani. Kita harus berani mendorong diri kita untuk memulai kebiasaan baru. Kita harus berani belajar pola pikir baru yang memengaruhi cara hidup kita. Kita harus berani menghadapi opini orang lain yang mencibir, atau bahkan melawan dorongan dalam diri untuk menyerah.

Setelah mengalami pertobatan yang dramatis di jalan menuju Damsyik, Saulus, yang kemudian dikenal sebagai Paulus, memulai perjalanan baru dalam hidupnya. Ia tidak lagi menjadi penganiaya orang Kristen, tetapi justru menjadi salah satu penginjil terbesar dalam sejarah kekristenan. Namun, perjalanan ini tidaklah mudah. Paulus harus menghadapi keraguan, penolakan, dan bahkan ancaman terhadap nyawanya. Ketika Paulus mulai memberitakan Injil, banyak orang Kristen yang ragu-ragu dan takut kepadanya karena masa lalunya sebagai penganiaya. Mereka sulit percaya bahwa orang yang dulu begitu membenci mereka kini menjadi salah satu dari mereka. Namun, Paulus tidak menyerah. Ia tetap berani melangkah dalam panggilan barunya, meskipun menghadapi tantangan dan penolakan.

Teens, dalam hidup kita, Tuhan juga memanggil kita untuk berani berubah— mungkin untuk meninggalkan kebiasaan buruk, memperbaiki hubungan yang rusak, atau bahkan memulai sesuatu yang baru sesuai kehendak-Nya. Perubahan bisa sangat menakutkan, terutama ketika kita tidak tahu bagaimana tanggapan orang lain atau apa yang akan terjadi kemudian. Namun, seperti Paulus, mari kita meyakini bahwa ketika kita mengikuti panggilan Tuhan, Dia akan memimpin dan memperlengkapi kita di setiap langkah. Meskipun sulit, perubahan yang dilakukan bersama Tuhan akan membawa kita pada kehidupan yang lebih baik dan penuh berkat.