Roma 1:8-15

Aku berutang baik kepada orang Yunani, maupun kepada bangsa-bangsa lain, baik kepada orang terpelajar, maupun kepada orang tidak terpelajar.

(Roma 1:14)

Teens, kamu pasti pernah mendengar nama Oprah Winfrey. Ia adalah tokoh yang dikenal karena kesuksesannya sebagai presenter televisi dan filantropis. Oprah memiliki kisah hidup yang penuh perjuangan, dan ia merasa berutang budi kepada banyak orang yang telah membantunya di masa- masa sulit. Dalam kehidupan masa kecil yang menderita, seorang guru di sekolah, yaitu Mrs. Duncan, memberikan dukungan emosional yang sangat dibutuhkan Oprah saat itu. Ia memberi Oprah kesempatan untuk menjadi pembaca berita di acara sekolah dan mengajarkannya cara berbicara yang baik. “Kamu akan jadi orang besar suatu hari nanti,” kata Mrs. Duncan kepada Oprah. Ketika Oprah mencapai puncak kesuksesan, ia merasa harus membayar kebaikan yang telah ia terima dengan melakukan hal-hal baik untuk orang lain. Oprah menggunakan kekayaan dan pengaruhnya untuk membantu mereka yang kurang beruntung.

Paulus, dalam suratnya kepada jemaat di Roma, mengungkapkan bahwa ia merasa “berutang”. “Utang” di sini bukanlah utang finansial, melainkan sebuah tanggung jawab spiritual. Paulus menyadari bahwa setelah menerima kasih karunia dari Tuhan, ia memiliki tugas untuk membagikan kabar baik kepada semua orang. Paulus merasa berkewajiban untuk memberitakan Injil kepada semua kelompok masyarakat, baik orang Yunani maupun non-Yunani, dan kepada mereka yang berpendidikan maupun tidak berpendidikan. Dengan kata lain, tidak ada perbedaan status sosial atau intelektual yang dapat menghalangi tanggung jawab Paulus untuk memberitakan Injil, agar semua orang dapat menerima keselamatan dari Kristus.

Teens, kita pun “berutang” untuk membagikan kabar sukacita tentang kasih Tuhan. Keselamatan dan kasih Tuhan yang telah kita terima juga harus dibagikan kepada setiap orang, agar melalui perbuatan kita setiap hari, mereka juga mengenal Allah dan kasih-Nya.