
HATI NURANI YANG MURNI
Bacaan: 1 Timotius 1:18-20

Beberapa orang telah menolak hati nuraninya yang murni itu, dan karena itu kandaslah iman mereka.
(1 Timotius 1:19)
Seorang pelaut tua sering tersesat di laut. Usut punya usut, ternyata kompasnya telah rusak. Teman-temannya pun memberikan kompas baru untuknya. Namun, ia masih sering terlihat kesulitan menemukan jalan pulang. Ternyata, ia kesal kepada kompasnya karena ia berusaha mengarahkan kompas tersebut ke selatan, tetapi jarum kompas selalu mengarah ke utara.
Sahabat Senior yang diberkati Tuhan, betapa pentingnya hati nurani kita. Pada bacaan hari ini, hati nurani adalah sesuatu yang murni yang telah Allah berikan bagi kita. Ketika kita menjadi murid Kristus, hati nurani kita telah diperbarui karena Roh Kudus mendiami dan tinggal dalam hati kita. Oleh karena itu, jika kita menolak hati nurani kita sendiri, maka iman dan kepercayaan kita akan kandas dan terhempas, sehingga perjalanan pertumbuhan iman kita dalam Tuhan akan berhenti. Sahabat Senior, hati nurani kita bagaikan kompas kehidupan.
Kompas itu adalah suara hati yang Allah letakkan dalam diri kita untuk memandu langkah demi langkah perjalanan iman dan kepercayaan kita. Bukan kita yang menentukan arah jalan, seperti cerita pelaut tua yang mengarahkan kompasnya, melainkan suara hati itulah yang dengan lembut memberitahu ke mana kita harus melangkah. Tajamkan hati kita dengan firman- Nya, sehingga perjalanan iman kita tidak kandas di tengah jalan.
DOA:
Ya Tuhan Yesus, mampukan kami untuk terus menajamkan hati nurani kami seturut firman-Mu. Berikan kami kepekaan terhadap suara-Mu agar iman kami tidak kandas di tengah jalan. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama