
AIR SAKTI
Ester 3:1-2
… Tetapi, Mordekhai tidak berlutut dan tidak sujud.
(Ester 3:2b)
“Kak, tadi aku lihat berita di TV, ada satu mata air di daerah Cianjur namanya Air Sakti. Katanya, kalau kita minum air itu, kita akan beruntung. Enak juga, ya, Kak. Setelah minum air itu, kita jadi anak pintar tanpa harus belajar,” ujar Tito. “Nggak boleh begitu, Tito. Kalau ingin pintar, kita harus rajin belajar dan berdoa kepada Tuhan,” ujar Kiki.
Adik-adik, sebagai anak Tuhan , kita seharusnya hanya berdoa kepada Tuhan. Mari kita baca Ester 3:1–2! Raja Ahasweros memberi kedudukan terhormat kepada Haman. Pada masa itu, raja dan para pembesar dianggap sebagai dewa. Mereka dapat dimintai berkat oleh rakyat. Oleh karena itu, semua warga harus berlutut dan bersujud kepada mereka. Namun, Mordekhai menolak untuk berlutut dan bersujud karena hanya TUHANlah yang patut disembah.
Adik-adik, mungkin kita juga pernah mendengar berita seperti yang didengar Tito. Jangan percaya, ya! Kalau ingin pintar, kalian harus rajin belajar dan berdoa kepada Tuhan.
Doa: Bapa di surga, berikanlah aku kepintaran dalam mengikuti pelajaran di sekolahku.
Dalam nama Tuhan Yesus, aku berdoa. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama