Ulangan 32:44-47

Sebab, perkataan ini bukanlah perkataan hampa bagimu, tetapi itulah

(Ul. 32:47a)

 

 

 

Lip service adalah sebuah istilah untuk menjelaskan tentang perkataan yang terdengar manis tetapi pada kenyataannya tidaklah seperti yang dikatakan. Kita mungkin pernah bertemu dengan orang yang suka membual atau mengobral janji manis. Perkataannya terdengar hebat, tetapi kosong. Kehebatan diri diceritakan dengan pongah dan sombong, tetapi itu semua hanyalah bualan belaka. Menghadapi orang seperti itu tentu mengesalkan hati, bukan? Namun, apakah kita juga adalah orang yang suka berbicara kosong, membual, dan mengobral janji manis?

 

Firman Tuhan hari ini berkisah tentang pesan-pesan terakhir Musa kepada bangsa Israel. Musa tidak diperkenankan Tuhan untuk masuk ke tanah perjanjian. Akan tetapi, Tuhan meminta Musa untuk menyampaikan janji dan nasihat bagi umat Israel. Pesan Musa ialah agar bangsa Israel mematuhi dan setia pada segala perkataan Hukum Taurat. Musa menegaskan bahwa hukum Tuhan adalah benar dan baik. Di dalamnya terkandung nasihat, perintah, teguran, hukuman, tetapi juga berkat. Artinya, hukum Tuhan bukanlah omong kosong atau bualan belaka. Musa pun menegaskan bahwa perkataan dan nasihatnya bukan omong kosong, melainkan perintah Tuhan.

 

Youth, mungkin kamu pernah jadi korban dari bualan orang lain. Atau sebaliknya, kamu pernah membual dan membuat orang lain terluka. Kita harus mencontoh Musa yang berani berkata benar sesuai perintah Tuhan dan berbicara berdasarkan kebenaran, keadilan, dan kehendak Tuhan. Itulah yang seharusnya keluar dari mulut kita. Jangan omong kosong!

 

 

1. Pernahkah kita ragu pada firman Tuhan dan menganggapnya bualan belaka?
2. Bagaimana caranya agar perkataan kita bukanlah omong kosong belaka?

 

Pokok Doa: Menjaga, memikirkan, dan mengendalikan kata-kata yang terucap.