Kisah Para Rasul 7:9-16

… tetapi Allah menyertai dia, dan melepaskannya dari segala penindasan… Firaun mengangkatnya menjadi kuasa atas tanah Mesir….

(Kisah Para Rasul 7:9,10)

 

 

 

 

Pernahkah kamu mengalami momen yang tidak menyenangkan, sesuatu yang terasa seperti masalah besar atau bahkan kegagalan, misalnya ditinggalkan oleh kekasihmu? Kamu mungkin merasa bahwa dialah yang terbaik dalam hidupmu sehingga kamu merasa sangat hancur saat kehilangannya. Namun kemudian, setelah waktu berlalu, kamu menyadari bahwa dia bukanlah yang terbaik. Bahkan kamu merasa beruntung berpisah dengannya serta mendapatkan kekasih yang jauh lebih baik dan sangat mengasihimu.

 

Kisah Para Rasul 7:9-16 adalah bagian dari jawaban Stefanus di hadapan Mahkamah Agama di Yerusalem. Dalam penjelasannya, ia menceritakan sejarah umat Israel, termasuk kisah Yusuf, untuk menunjukkan bagaimana Allah telah bekerja dalam kehidupan nenek moyang mereka. Meskipun Yusuf mengalami pengkhianatan dan kesulitan, Tuhan tetap menyertai dan melindunginya, bahkan menjadikannya berkat bagi keluarganya. Stefanus menggunakan kisah ini untuk menunjukkan bagaimana Allah setia dalam menepati janji-Nya dan sering kali memakai situasi yang sulit untuk membawa kebaikan bagi umat-Nya.

 

Youth, dalam hidup ini, tidak semua berkat datang dengan cara yang kita harapkan. Kadang, Tuhan mengizinkan hal-hal sulit terjadi untuk mempersiapkan kita menerima sesuatu yang lebih besar. Kadang sesuatu diambil dari kita untuk digantikan dengan hal yang jauh lebih baik. Saat mengalaminya, mungkin kita belum mengerti. Namun, tetaplah percaya kepada-Nya dan nantikan keajaiban-Nya. Kadang, berkat yang paling besar datang dalam kemasan yang tampak buruk, tetapi di dalamnya Tuhan menyimpan kebaikan dan masa depan yang indah. Peristiwa yang terasa berat dan menyakitkan ternyata menjadi “blessing in disguise” – berkat yang tersembunyi dalam rupa yang tak terduga.

 

 

1. Mengapa Stefanus menggunakan kisah Yusuf dalam penjelasannya?
2. Pernahkah kamu mengalami berkat yang tersembunyi?

 

 

Pokok Doa: Mohon keteguhan untuk tetap percaya akan berkat dan kebaikan yang disediakan Tuhan di balik kesulitan atau kegagalan.