Amos 8 : 1-7

Dengarlah ini, kamu yang menginjak-injak orang miskin, yang membinasakan orang sengsara di negeri ini.

(Am. 8:4)

Kita mungkin pernah mengalami kerugian akibat kecurangan yang dilakukan oleh petugas SPBU. Mereka mengurangi takaran bahan bakar sehingga konsumen mendapatkan jumlah yang kurang dari seharusnya. Kecurangan semacam ini juga banyak dilakukan oleh pedagang yang menggunakan alat timbangan dalam usahanya, yaitu dengan cara menambah berat pada alat tersebut. Kecurangan-kecurangan semacam ini tentu merugikan orang lain. Masih banyak lagi contoh perbuatan curang yang dilakukan baik dalam skala besar maupun kecil.

Nabi Amos memperingatkan kepada bangsa Israel untuk menghindari perbuatan curang terhadap orang lain. Amos memberi contoh kecurangan yang tidak boleh dilakukan karena akan merugikan orang lain, misalnya memakai neraca palsu, menjual gandum yang rusak, memeras orang lain, membeli orang lemah dengan uang, dan menindas orang miskin. Terhadap kecurangan-kecurangan seperti itu, Allah tidak akan pernah melupakan perbuatan mereka. Orang-orang yang telah merugikan sesamanya akan menuai hukuman. Melalui pemberitaan Nabi Amos, maka kita dapat menyaksikan kepedulian Allah terhadap mereka yang tertindas.

Youth, kita diingatkan untuk melakukan sikap yang sama seperti Allah, yakni memiliki kepedulian kepada mereka yang lemah, tersisih, tertindas dan tersingkirkan. Kita juga diingatkan untuk tidak melakukan perbuatan yang dapat merugikan orang lain terutama mereka yang tidak mampu membela dirinya sendiri. Demikian juga apabila kita menyaksikan ketidakadilan, kita dipanggil untuk berani menyuarakan kebenaran.

1. Bagaimana cara Nabi Amos menegur pelanggaran umat Allah ?
2. Teguran seperti dan karena apakah yang pernah anda terima ?

Pokok Doa:     Kesediaan untuk ditegur dan menegur.