Kisah Para Rasul 1:1-11

Tetapi, kamu akan menerima kuasa bilamana Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku.
(Kis. 1:8a)

Pada tahun 1950, pembuat film Jepang Akira Kurosawa mengadaptasi dua cerita Akutagawa menjadi satu film berjudul “Rashomon”. Dari film ini, dikenallah suatu istilah yang disebut sebagai Rashomon Effect atau efek Rashomon. Efek Rashomon menggambarkan situasi di mana beberapa individu memberikan laporan yang berbeda secara signifikan dari sebuah peristiwa yang sama. Hal ini mengungkapkan bahwa setiap orang bisa menjadi saksi, tetapi  kesaksian-kesaksian itu belum tentu benar. Namun dari berbagai macam kesaksian yang diberikan, selalu ada saksi kunci atas sebuah peristiwa.

Sebelum Yesus naik ke surga, Ia menegaskan bahwa murid-murid-Nya akan menjadi saksi-saksi ketika Roh Kudus turun atas mereka. Mereka akan mempersaksikan siapa Allah dalam Kristus dan bagaimana karya keselamatan Allah dinyatakan bagi dunia. Roh Kudus akan menuntun dan membimbing setiap perkataan dan perbuatan mereka untuk menjadi saksi kunci atas karya keselamatan Allah bagi dunia. Kesaksian mereka semua akan mengarah pada satu peristiwa kekal, yakni keselamatan oleh Yesus Kristus.

Youth, seperti layaknya para murid diangkat menjadi saksi kunci, kita pun juga dimampukan oleh kuasa Roh Kudus untuk menjadi saksi-saksi kunci bagi Kristus Tuhan kita. Di tengah banyaknya kesaksian-kesaksian palsu, manipulasi dan kebohongan, kita diundang untuk menegakkan kebenaran. Kita diminta untuk menjadi saksi-saksi Kristus zaman now. Roh Kudus adalah Roh Kebenaran, sehingga kita dituntun pada kebenaran untuk menjadi saksi kunci dalam menyatakan kebenaran.

1. Kesaksian seperti apa yang Yesus perintahkan kepada para murid?
2. Apa yang kita lakukan untuk menjadi saksi kunci bagi Tuhan Yesus Kristus di masa kini?

Pokok Doa: Keberanian untuk bersaksi bagi Kristus.