Mazmur 25:11-20

Jagalah kiranya jiwaku dan lepaskanlah aku; janganlah aku dipermalukan, sebab aku berlindung kepada-Mu.

(Mazmur 25:20)

Beberapa tahun terakhir, fenomena pinjaman online (pinjol) ilegal marak terjadi. Penagihan oleh pinjol ilegal sering kali menggunakan cara-cara yang sangat merugikan dan mempermalukan peminjam. Mereka melakukan intimidasi untuk menekan peminjam agar membayar kembali dengan cepat. Pinjol ilegal mengakses kontak di ponsel peminjam dan mengirim pesan kepada teman, keluarga, atau rekan kerja. Mereka menyebarkan foto asli dan editan serta menggunakan bahasa kasar. Mereka juga sering menambah jumlah utang secara sepihak dengan bunga yang sangat tinggi dan denda yang tidak wajar. Semua hal ini tidak hanya melanggar privasi, tetapi juga membuat peminjam merasa terancam dan dipermalukan di hadapan orang-orang terdekat, bahkan tak sedikit yang akhirnya mengakhiri hidup karena tidak kuat menanggung tekanan itu.

Mazmur 25:11-20 adalah bagian dari doa Raja Daud yang penuh kerendahan hati dan penyerahan diri kepada Allah. Dalam ayat-ayat ini, Daud memohon pengampunan, petunjuk, dan perlindungan dari TUHAN sambil mengakui kelemahannya dan dosa-dosanya. Dalam kesesakannya, Daud memohon kepada TUHAN untuk menjaga jiwanya dan membebaskannya dari musuh-musuh. Ia memohon agar TUHAN memandang penderitaannya, melepaskannya dari kesesakan, dan menghindarkannnya dari rasa malu.

Youth, konteks kehidupan Raja Daud tentu berbeda dengan kita di masa kini. Namun, kesesakan dan ancaman yang dirasakan oleh Raja Daud bisa dirasakan oleh orang-orang di masa kini dalam konteks yang lain. Jika saat ini kita mengalami kesesakan, ancaman, dan dipermalukan, ingatlah bahwa Tuhan sanggup melindungi dan melepaskan kita dari semua hal itu. Hidup kita adalah milik Tuhan, maka serahkanlah ke dalam tangan-Nya dan Ia akan menjaganya.

1. Apa yang dirasakan oleh Daud sehingga ia memohon perlindungan Tuhan?
2. Hal apa yang saat ini membuatmu merasa sesak dan terancam?

Pokok Doa: Mohon pertolongan dan perlindungan Tuhan bagi orang-orang yang mengalami kesesakan dan ancaman.