
BELAJAR TAHU MALU
Yeremia 6:10-19

Seharusnya mereka merasa malu, sebab mereka melakukan apa yang menjijikkan. Namun, mereka sama sekali tidak merasa malu dan tidak tahu malu.
(Yeremia 6:15)
Di sebuah negeri, seorang pemimpin yang akan mengakhiri masa jabatannya berusaha mengubah peraturan perundang- undangan agar anak-anaknya dapat menjadi pemimpin, baik di tingkat pusat maupun daerah. Pimpinan partai politik yang berpotensi tersandung kasus hukum akhirnya mengikuti keinginan pemimpin tersebut untuk mengupayakan perubahan. Bahkan, lembaga tinggi yang bertugas mengadili konstitusi turut dimanfaatkan demi kepentingan keluarganya. Kaum cendekiawan merasa resah. Mereka menilai pemimpin itu telah kehilangan rasa malu.
Yeremia juga menghadapi situasi serupa di tengah bangsanya. Para pemimpin tidak mau mendengarkan firman TUHAN. Bahkan, firman TUHAN menjadi bahan ejekan. Jika firman TUHAN saja tidak didengarkan, apalagi nasihat dan peringatan dari nabi-Nya. Pemimpin agama hanya mengejar keuntungan pribadi. Mereka memberitakan damai sejahtera meskipun kenyataannya tidak demikian. Tiadanya rasa malu membuat banyak pihak hanya mementingkan diri sendiri, mengabaikan kebaikan negeri.
Tahu malu bermula dari tahu diri. Orang Kristen sebagai pengikut Kristus harus memiliki pola pikir, sikap, dan tingkah laku yang sejalan dengan ajaran-Nya. Meskipun nilai duniawi menawarkan kemudahan dan kemewahan tanpa memedulikan moral, pengikut Kristus harus malu jika bertindak bertentangan dengan kehendak-Nya. Orang yang tahu malu berupaya hidup sesuai dengan jati dirinya di dalam Kristus.
REFLEKSI:
Apa yang terjadi jika banyak orang sudah tidak tahu malu?
Yer. 6:10-19; Mzm. 119:73-80; Kis. 19:21-27
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama