Yohanes 11:1-44

Ketika Yesus melihat Maria menangis dan begitu juga orang-orang Yahudi yang datang bersama dia, kesallah hati-Nya….

(Yohanes 11:33)

Dalam film Inside Out II, dikisahkan tentang emosi kesedihan Riley. Ia merasa sedih karena dua orang sahabatnya, Bree dan Grace, akan pindah sekolah. Mereka tidak akan bersekolah di sekolah menengah atas yang sama. Hal itu membuat Riley sangat sedih.

Teens, Tuhan Yesus menerima kabar dari Maria dan Marta bahwa Lazarus, sahabat-Nya, sedang sakit. Ketika Tuhan Yesus tiba di Betania, tempat tinggal Lazarus, Ia mengetahui bahwa Lazarus sudah meninggal dunia. Maria dan orang-orang Yahudi yang datang bersamanya menangis. Mereka menangis karena menghadapi perpisahan, yakni kematian. Tuhan Yesus pun ikut bersedih dan merasakan kesedihan Maria. Bahkan, Yesus pun menangis (ayat 35). Dengan kata lain, Maria, Tuhan Yesus, dan sahabat-sahabat Lazarus lainnya menghadapi kesedihan dengan menangis bersama-sama. Bersyukur, Tuhan Yesus yang berkuasa mampu membangkitkan Lazarus dari kematian!

Teens, berpisah dengan orang yang kita kasihi atau sahabat tentu tidak mudah. Sahabat memiliki tempat khusus di hati dengan kisah dan saat-saat indah yang dapat dikenang bersama. Kesedihan dapat dialami saat terjadi perpisahan, misalnya karena kamu dan sahabatmu harus berpindah sekolah atau tempat tinggal. Kesedihan juga dapat terjadi saat orangtuamu meninggal dunia atau bercerai. Selain itu, kesedihan juga bisa menyergapmu ketika kamu mengalami putus cinta atau berpisah dari pacarmu. Kesedihan jangan dipendam. Jika kita memendam kesedihan, kita akan mengalami kesesakan. Karena itu, hadapilah kesedihan dengan menangis. Baik laki-laki maupun perempuan boleh menangis. Menangis dan bersedihlah secukupnya hingga kamu merasa lega dan tenang. Setelah itu, mintalah kepada Tuhan agar menolongmu keluar dari kesedihanmu dan menghadapi kenyataan dalam hidup.