Markus 6:35-44

Kemudian mereka mengumpulkan potongan- potongan roti sebanyak dua belas bakul penuh dan sisa-sisa ikan.

(Markus 6:43)

Sebuah konten yang disebut mukbang membuat banyak orang melihat kembali makanan sebagai hal yang menarik hati. Dalam konten mukbang, pembuat video (dikenal sebagai mukbanger) menyantap beragam makanan, baik makanan cepat saji, makanan tradisional, maupun makanan mewah. Foto-foto makanan yang tersaji dengan cantik juga menjadi konten populer yang sering dibagikan. Saat ini, keberadaan restoran terkenal yang menjual makanan dengan paket “all you can eat” membuat orang berlomba-lomba untuk menghabiskan makanan enak sebanyak-banyaknya. Banyak orang datang dan memuaskan diri dengan makanan-makanan mahal yang dianggap “murah” hingga lupa diri dengan mengambil terlalu banyak. Akibatnya, sering kali makanan tidak lagi disyukuri dan terbuang sia-sia karena tersisa atau dimuntahkan.

Teens, anggapan bahwa “semakin banyak makan, semakin menguntungkan” sebenarnya tidak mencerminkan sikap syukur terhadap makanan sebagai anugerah Tuhan. Kisah Tuhan Yesus memberi makan 5.000 orang dapat menjadi inspirasi untuk memandang makanan sebagai pemberian Tuhan yang harus disyukuri. Dalam kisah tersebut, setelah makan hingga kenyang dan berbagi dengan banyak orang di sekitarnya, 5.000 orang yang memakan bersama lima roti dan dua ikan ini justru menyisakan potongan-potongan roti sebanyak dua belas bakul.

Teens, makan secukupnya perlu menjadi cara hidupmu. Orang yang rakus tidak akan menemukan sukacita saat menikmati berkat Tuhan. Orang yang rakus akan sangat sulit bersyukur. Menjaga diri untuk mengambil makanan secukupnya juga merupakan cara untuk menjaga kesehatan tubuh. Tuhan memberikan berkat makanan sesuai dengan kebutuhanmu. Syukuri dan nikmati secukupnya, maka kamu akan menemukan cara Tuhan mengajar dan menuntun dirimu untuk menjaga diri, menjaga hidupmu, dan mensyukuri setiap berkat makanan yang Tuhan berikan