Yeremia 19:1-15

Sebab itu, sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, tempat ini tidak lagi disebut Tofet atau Lembah Ben-Hinom, melainkan Lembah Pembantaian.
(Yeremia 19:6)

John Lennon dalam lagunya yang berjudul Imagine mengatakan bayangkan jika tak ada surga atau neraka. Chrisye pun mendendangkan syair yang sama, andai surga dan neraka tak pernah ada. Ben-Hinom (Ge Hinnom) atau Lembah

Hinom mungkin menjadi tempat yang dibenci Allah karena di tempat itu orang Israel berpaling dari Allah dengan menyembah Molokh. Yang membuat Allah benci bukan saja karena Israel menyembah Molokh tetapi karena mereka mengorbankan anak-anaknya sebagai persembahan. Hal yang tidak pernah ada di dalam hati Allah dan oleh karena itu umat Israel tak pernah diminta untuk melakukannya. Apa yang dilakukan umat Israel di Lembah Hinom merupakan kekejian bagi Allah. Di Ben-Hinom orang dapat melihat bukan hanya sampah yang dibakar, tetapi juga anak-anak. Itu sebabnya tempat itu disebut sebagai Lembah Pembantaian.

Youth, dari kata Ge Hinnom muncul kata Gehenna yang diartikan sebagai neraka. Dari bacaan hari ini kita diajak untuk menyadari bahwa neraka, tempat yang digambarkan sebagai lokasi penyiksaan dengan api yang tak kunjung padam ternyata berada di dunia ini. Sekarang di lokasi itu memang tidak ada lagi bekas-bekas penyiksaan. Tetapi kita dapat membayangkan bahwa neraka, dalam berbagai bentuknya, dapat kita jumpai sekarang di bumi ini. Ketika orang menyakiti sesamanya, baik melalui ucapan dan atau tindakan, maka pada saat itu mereka sedang mencipta dan menghadirkan neraka bagi sesamanya. Coba kamu ingatingat lagi, apakah ada ucapan dan atau tindakanmu ke orang lain yang menyebabkan mereka jadi tersiksa seperti sedang di neraka?

1. Mengapa Allah membenci praktik pengorbanan anak-anak?
2. Apa yang harus dilakukan agar kita tidak mencipta neraka di dunia ini?

Pokok Doa:      Para korban malapraktik.