Amsal 10:18-21

Lidah orang benar seperti perak pilihan, tetapi pikiran orang fasik sedikit nilainya.

(Amsal 10:20)

“Empat Kata Ajaib” adalah judul lagu anak yang mengajarkan agar anak-anak mengucapkan kata- kata penting dalam berelasi dengan orang lain. Empat kata ajaib itu adalah: tolong, maaf, permisi, dan terima kasih. Anak-anak yang sudah terbiasa menggunakan kata-kata tersebut akan dipandang sebagai anak yang baik. Namun sering kali kita yang sudah lebih pandai berbicara dibandingkan anak kecil justru lupa untuk menggunakan kata- kata yang tepat dalam berelasi dengan orang lain. Kata-kata yang kita ucapkan bukannya menjadi berkat tetapi malah melukai.

Amsal hari ini kembali mengingatkan kita tentang pentingnya menggunakan mulut dengan bijak. Sebagai manusia yang memiliki banyak kelemahan kita diingatkan oleh Kitab Amsal untuk waspada dalam berbicara. Di media sosial kita sering melihat banyak orang yang harus melakukan klarifikasi bahkan permintaan maaf karena perkataannya yang menimbulkan permasalahan. Kitab Amsal mengingatkan bahwa “dalam banyak bicara pasti ada pelanggaran, tetapi siapa yang menahan bibirnya, ia berakal budi” (ay. 19). Kemampuan kita mengelola perkataan akan membuat kata-kata yang keluar dari mulut kita sangat bernilai. Misalnya di saat kepedulian semakin pudar, ucapan “terima kasih” kita kepada tenaga kebersihan di sekolah yang sedang membersihkan koridor di depan kelas kita akan menjadi sangat berharga baginya. Ia akan memandang kita sebagai pribadi yang baik karena kita mampu mengelola dan menggunakan kata dengan baik. Inilah yang Kitab Amsal katakan bahwa “lidah orang benar seperti perak pilihan, tetapi pikiran orang fasik sedikit nilainya (ay. 20).

Teens, gunakan mulutmu untuk mengucapkan kata-kata yang memberkati orang di sekitarmu. Ucapan salam, terima kasih, maaf, dan permisi bisa menjadi kata-kata sederhana yang justru memberi kesejukan bagi orang lain.