1 Samuel 24:1-22

Katanya kepada Daud, “Engkau benar, dibandingkan dengan aku, sebab engkau telah melakukan yang baik kepadaku, padahal aku melakukan yang jahat kepadamu.”

(1 Samuel 24:18)

Dendam, kuasa, dan ketakutan dapat membutakan orang dari melakukan apa yang benar. Ketiga hal tersebut jika berkelindan menjadi satu akan membuat seseorang gagal untuk memakai logikanya dengan baik.

Saul bagi Daud bukanlah sekadar seorang raja yang memimpin sebuah bangsa dan bukan sekadar seorang ayah yang mengangkatnya menjadi anak karena semua yang sudah dilakukan Daud. Saul bagi Daud adalah orang yang diurapi Tuhan. Saul gelap mata karena termakan hasutan orang yang menuduh Daud akan menggulingkan kekuasaannya. Ia membawa tiga ribu orang pilihan untuk mengejar Daud. Daud bagi Saul adalah ancaman yang harus dihadapi dengan serius dan dibinasakan. Dalam hal inilah kita dapat memahami bahwa Daud melakukan apa yang benar dibandingkan Saul. Saul merasa benar ketika memburu Daud sebab ia dianggap sebagai ancaman yang tak bisa dianggap enteng. Di pihak lain, Daud – menurut Saul – bertindak benar karena tidak menggunakan kesempatan untuk membunuh Saul. Takut akan Tuhanlah yang membuat Daud mampu untuk bersikap dan bertindak benar.

Youth, belajar dari bacaan hari ini kita diajak untuk bertindak benar. Itu berarti dalam setiap hal yang hendak kita lakukan, yang menjadi pertimbangan adalah apakah tindakan itu benar sehingga tidak dapat digugat oleh siapa pun. Bertindak benar berarti melakukan yang benar, baik di mata manusia maupun di mata Tuhan. Bertindak benar hanya dapat dilakukan apabila seseorang mempunyai sikap seperti Daud: takut akan Tuhan dan menghormati orang lain seperti menghormati Tuhan.

1. Apa yang membuat Daud menghormati Saul?
2. Bagaimana agar kita dapat takut akan Tuhan?

Pokok Doa: Agar mampu menggunakan kesempatan dengan lebih benar.