
MASA DEPAN
Wahyu 5:1-10

Lalu datanglah Anak Domba itu dan menerima gulungan kitab itu dari tangan kanan Dia yang duduk di atas takhta itu.
(Wahyu 5:7)
Setelah menyelesaikan pendidikan di sekolah pertanian, Andi kembali ke desa untuk mengelola tanah pertanian warisan kakeknya. Andi sangat optimistis dapat membangun pertanian modern yang sukses. Namun, setibanya di sana, ia melihat kondisi tanah pertanian yang sangat buruk dan menyadari perlunya dana besar untuk memperbaikinya. Andi merasa khawatir, sulit tidur, dan terus memikirkan masa depannya yang tampak suram. Suatu hari, seorang petani tua mendengar keluh kesah Andi, dan ia berkata, “Kadang-kadang, kita perlu menghadapi masa-masa sulit dengan keteguhan hati dan kepercayaan. Tanah yang tampak kering dan tandus membutuhkan waktu dan perhatian untuk menjadi subur kembali. Begitu juga dengan impian kita. Terkadang, kita hanya perlu terus berusaha dan percaya bahwa Tuhan akan menolong kita di tengah perjalanan.”
Umat Kristen pada masa penulisan Kitab Wahyu juga merasakan kecemasan tentang apa yang akan terjadi di masa depan. Di tengah penganiayaan dan penderitaan yang mereka alami, mereka bertanya-tanya apakah umat Kristen akan punah. Gulungan kitab yang disebutkan pada ayat 1 melambangkan rencana Allah tentang masa depan. Namun, tidak ada yang dapat membuka dan mewujudkannya kecuali Anak Domba (ayat 7), yaitu Yesus Kristus. Dengan masa depan yang berada dalam kuasa Yesus, umat Kristen semakin diteguhkan dan tetap percaya meskipun menghadapi masa-masa yang sulit.
Youth, masa depan sungguh berada di tangan Kristus. Percayalah bahwa Yesus akan menuntunmu menuju masa depan yang baik. Yang perlu kamu lakukan saat ini adalah terus berusaha, menggali dan mengembangkan potensi dalam diri, serta menentukan apa yang menjadi tujuan hidupmu. Tuhan akan menolongmu dalam perjalanan untuk mencapainya.
1. Mengapa hanya Anak Domba yang dapat membuka gulungan kitab?
2. Apa yang menolongmu untuk tetap bersemangat memandang masa depan?
Pokok Doa: Semangat dan optimisme memandang masa depan.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama