Kisah Para Rasul 5:12-16

Banyak tanda dan mukjizat dibuat oleh rasul-rasul di antara orang banyak. Semua orang percaya selalu berkumpul

di Serambi Salomo dalam persekutuan yang erat.

(Kisah Para Rasul 5:12)

Fiona merasa gelisah di bangku food court itu. Ia melirik ke kanan dan ke kiri. Bakso di depannya masih belum disentuh sama sekali. Ia ingin segera berdoa dan makan dengan nikmat. Namun, Fiona merasa malu jika terlihat berdoa di depan umum. Akhirnya, ia memutuskan untuk tidak berdoa sama sekali dan segera menyantap baksonya. Seketika itu juga, rasa bersalah meliputi hatinya. “Kenapa aku malu dengan imanku?” seru hatinya. Saat itu juga, Fiona langsung berdoa dan mengucap syukur atas makanan tersebut.

Jemaat perdana kala itu mulai berani menunjukkan persekutuan mereka di tengah publik. Keberanian ini muncul karena kuasa Roh Kudus. Banyak tanda dan mukjizat dilakukan oleh para rasul, dan mereka berkumpul di Serambi Salomo. Di serambi itu, banyak orang yang lewat untuk menuju Bait Allah. Di sanalah kesaksian jemaat perdana terlihat; mereka menolong orang-orang yang sakit, mendoakan mereka, dan semua disembuhkan oleh Tuhan. Semakin lama, semakin banyak orang yang tertarik untuk mendekat dan percaya kepada Tuhan Yesus. Keberanian jemaat perdana menjadi kesaksian yang baik bagi sekitarnya.

Teens, jangan malu untuk menunjukkan iman kita. Justru di tengah dunia ini, kita dipanggil untuk menyatakan kebaikan, kasih, dan kebenaran. Kita dapat dipakai Tuhan untuk menjadi teladan yang baik bagi sekitar. Berdoa sebelum makan di tempat umum dapat menjadi teladan bahwa setiap kali makan, kita mengingatkan orang lain untuk bersyukur. Berterima kasih kepada pelayan restoran yang telah melayani dapat menjadi inspirasi bagi orang lain untuk menghargai peran setiap orang yang membantu. Oleh karena itu, jangan takut untuk terus bersaksi, sebab Tuhan akan selalu menolong dan menyertai kita dengan Roh-Nya.