Ulangan 11:18-21

Tetapi, kamu harus menaruh perkataanku ini dalam hatimu dan dalam jiwamu.
(Ul. 11:18a)

Pada suatu kali, seorang ayah bertanya pada anaknya yang baru saja selesai mengikuti ibadah pemuda di gereja. “Nak, apa yang kamu ingat dari khotbah pendeta dalam ibadah pemuda tadi?” tanya sang ayah. “Amin,” jawab sang anak. “Lho, mengapa hanya itu yang kamu ingat? Kamu tidak mendengarkan firman Tuhan?” tanya sang ayah keheranan. “Bagaimana bisa ingat? Pendeta itu berbicara panjang sekali dan aku bosan mendengarnya. Hanya satu kata yang saya ingat, yakni ‘amin’ dan kata itu pun yang akhirnya membuat saya bangun,” terang sang anak.

Bacaan firman Tuhan hari ini merupakan nasihat Musa yang disampaikan kepada bangsa Israel perihal ketaatan kepada Allah. Allah meminta agar Musa menjelaskan tindakan-tindakan yang harus dilakukan oleh bangsa Israel sebagai wujud ketaatan mereka pada Allah. Ketaatan itu berwujud ketaatan ritual, spiritual, hingga ketaatan untuk selalu mengajarkan hukum Tuhan siang dan malam. Musa meminta agar setiap perkataannya diingat dan dilakukan dengan sungguh-sungguh oleh bangsa Israel. Perkataan Musa yang adalah perkataan Allah sendiri, harus menetap dalam hati dan jiwa bangsa Israel.

Youth, kadangkala sikap kita sama seperti pemuda yang menjawab pertanyaan sang ayah tadi. Kita merasa bosan terhadap nasihat, teguran, dan peringatan dari Tuhan melalui firman-Nya. Kita menutup diri dan abai dari semua itu. Sadarilah, halangan terbesar bukanlah pada siapa yang menyampaikan firman Tuhan, melainkan bagaimana kita merespons dan menekuni firman itu. Mari buka hati agar firman Tuhan menetap dalam diri kita.

1. Apa saja perintah Allah bagi bangsa Israel sebagai bentuk ketaatan pada-Nya?
2. Apa yang sering menghambat kita untuk menerima kebenaran firman Tuhan?

Pokok Doa: Membuka hati agar firman Tuhan menetap di hati.