Matius 21:33-46

“Sebab itu, Aku berkata kepadamu, bahwa Kerajaan Allah akan diambil dari padamu dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu.”
(Mat. 21:43)

Ada ungkapan yang mengatakan bahwa teman sejati adalah seseorang yang ada di saat kita senang dan di saat kita susah. Saat ini sebutan untuk seorang sahabat karib yang hubungannya sudah bagaikan saudara adalah “bestie”. Berbeda dengan hubungan pertemanan, hubungan bisnis adalah relasi profesional yang hubungannya diikat oleh sebuah perjanjian dan saling menghargai antara hak dan kewajiban masing-masing pihak.

Perumpamaan dalam Injil Matius ini adalah kisah yang menggambarkan relasi bisnis. Di dunia Mediterania kuno adalah hal yang wajar bila seorang pemilik tanah menyewakan tanahnya kepada para penggarap sebab tidak semua orang mampu memiliki tanah sendiri. Biasanya, pemilik dan penggarap tanah akan menyepakati pembagian keuntungan dari hasil tanah itu. Namun, dalam perumpamaan ini justru diceritakan bahwa si penggarap tidak mau berbagi hasil sehingga mereka membunuh hamba yang diutus, bahkan anak sang pemilik tanah. Padahal, mereka tidak mungkin dapat bekerja jika tidak menyewa lahan garapan dari sang pemilik tanah. Hal ini membuktikan bahwa para penggarap itu sungguh ”tidak tahu diri”. Sayangnya, tidak dijelaskan bagaimana sikap akhir pemilik tanah kepada para penggarap yang sudah “lupa diri” itu.

Youth, pernahkah mengalami peristiwa seperti dalam perumpamaan ini? Coba bayangkan, kita dengan segenap hati membantu teman kita, tetapi setelah dibantu, teman itu malah lupa diri dan meninggalkan kita. Bagaimana perasaan kita? Pasti kesal, bukan? Karena itu, jadilah orang yang tahu diri. Jangan pernah melupakan setiap bantuan yang telah kita terima dari orang lain. Kalaupun teman kita lupa diri, tetaplah ingat: jangan membalas hal yang jahat dengan hal yang jahat pula.

1. Apa tujuan para penggarap membunuh para utusan dan anak sang tuan?
2. Hal apa yang harusnya kita lakukan atas perbuatan baik orang lain?

Pokok Doa: Selalu mewawas diri dan tahu berterima kasih.