
KASIH PERSAUDARAAN

“Apabila saudaramu jatuh miskin, sehingga tidak sanggup
bertahan di antaramu, maka engkau harus menyokong dia sebagai
orang asing dan pendatang, supaya ia dapat hidup di antaramu.”
(Imamat 25:35)
Ikatan persaudaraan antara Ibu Suci dan adik kakaknya tidaklah akrab. Bahkan ketika mereka dewasa dan menikah, semua sibuk dengan keluarganya masing-masing. Ketika keluarga Ibu Suci terpuruk secara ekonomi dan terlilit hutang, ia pun tidak berani mencari bantuan kepada saudaranya. Namun tak disangka saudara-saudaranya mau menolong dan akhirnya secara perlahan ia dapat berpulih. Peristiwa ini menjadi momentum bagi mereka terutama bagi Ibu Suci untuk semakin mempererat persaudaraan di antara mereka.
Ikatan persaudaraan bukannya safety net kita. Kita mengasihi mereka hanya karena kita mengasihi mereka. Kasih kita bukanlah ruang untuk menuntut balas budi di kala kita membutuhkan. Kasih yang sungguh-sungguh dan tulus hati akan terbukti menjadi kekuatan di segala peristiwa. Allah mengajarkan umat Israel bagaimana mereka harus bersikap merespon kesulitan yang dihadapi oleh saudaranya. Memperlakukan saudara yang jatuh miskin sebagai orang asing dan pendatang artinya menyambut mereka dengan keramahan, memberikan pertolongan yang dibutuhkan agar mereka dapat melanjutkan perjalanan. Marilah kita secara serius merawat ikatan persaudaraan kita di dalam cinta Allah.
DOA:
Ya Allah, limpahilah kami dengan cinta-Mu agar kami dapat
mengasihi saudara dengan tulus. Mampukan kami menjadi penolong
dan penghibur dalam kesesakan mereka. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama